Hewan Ini Sangat Jarang Terlihat Di Alam : Badak Jawa

- 18 Maret 2023, 23:41 WIB
Ilustrasi gambar/youtube/Javan Rhinos Expedition
Ilustrasi gambar/youtube/Javan Rhinos Expedition /

CilacapUpdate.com - Badak Jawa adalah salah satu spesies badak yang berasal dari Indonesia dan hanya ditemukan di pulau Jawa. Badak Jawa juga dikenal dengan nama Badak Hitam karena warna kulitnya yang cenderung gelap. Badak Jawa termasuk ke dalam keluarga Rhinocerotidae dan memiliki nama ilmiah Rhinoceros sondaicus. Spesies ini termasuk dalam kategori kritis (critically endangered) dalam daftar merah IUCN karena populasinya yang semakin terancam punah.

Baca Juga: Sering Dijadikan Bahan Olahan Pempek, Inilah Ikan Belida Khas Provinsi Sumatera Selatan

 

Klasifikasi ilmiah Badak Jawa adalah sebagai berikut:

  • Kingdom: Animalia (Hewan)
  • Filum: Chordata (Chordata)
  • Kelas: Mammalia (Mamalia)
  • Ordo: Perissodactyla (Kuda dan Kerabatnya)
  • Famili: Rhinocerotidae (Badak)
  • Genus: Rhinoceros
  • Spesies: Rhinoceros sondaicus (Badak Jawa)

Baca Juga: Ini Dia Keunikan Ikan Kakap Merah Darah, Ikan Hasil Genetik Persilangan Identitas Provinsi Kepulauan Riau

 
Ciri ciri badak jawa
  1. Ukuran tubuh Badak Jawa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan tinggi maksimum sekitar 1,7 meter dan berat mencapai 2.300 kg. Badak Jawa jantan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan betina.

  2. Cula tunggal Ciri khas Badak Jawa adalah memiliki satu cula yang besar dan kuat pada bagian hidungnya. Cula tersebut dapat mencapai panjang hingga 25-79 cm.

  3. Kulit tebal dan keriput Kulit Badak Jawa sangat tebal dan keriput, berwarna abu-abu kecoklatan hingga kehitaman. Kulitnya juga dihiasi dengan lipatan-lipatan yang khas.

  4. Telinga kecil Badak Jawa memiliki telinga yang kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya yang besar.

  5. Kaki pendek Badak Jawa memiliki kaki yang pendek, namun sangat kuat dan berotot, sehingga mampu menopang tubuhnya yang besar.

  6. Moncong panjang dan lebar Badak Jawa memiliki moncong yang panjang dan lebar, serta dihiasi dengan lekukan-lekukan.

  7. Habitat Badak Jawa biasanya hidup di hutan hujan tropis, lahan rawa dan sabana.

  8. Kebiasaan Badak Jawa merupakan hewan nokturnal, yang aktif mencari makan pada malam hari dan beristirahat di siang hari. Badak Jawa juga merupakan hewan pemalu dan cenderung menghindari manusia.

 Baca Juga: Burung Serindit, Pesona Cantik dari Hutan Tropis Indonesia yang Perlu Dilindungi

 

Cara reproduksi Badak Jawa:

  1. Persiapan Kehamilan: Badak Jawa betina umumnya siap untuk kawin pada usia 6-7 tahun, sedangkan Badak Jawa jantan siap untuk kawin pada usia 10-12 tahun. Sebelum betina dikawinkan, ia akan memasuki siklus estrus (birahi) selama 2-4 hari. Masa gestasi (kehamilan) Badak Jawa adalah sekitar 15-16 bulan.

  2. Kawin: Proses kawin Badak Jawa melibatkan ritual yang kompleks, di mana jantan akan mengejar betina, mengendus-genjot-gigit-goyang betina. Selama proses kawin, jantan akan memperlihatkan perilaku agresif dan terkadang mempertaruhkan nyawanya untuk merebut betina.

  3. Kelahiran: Biasanya betina hanya melahirkan seekor anak Badak Jawa dalam setiap kelahirannya. Anak Badak Jawa yang baru lahir memiliki berat sekitar 40-60 kg dan mampu berdiri dan menyusui dalam beberapa jam setelah lahir.

  4. Perawatan Anak: Anak Badak Jawa akan tetap tinggal dengan ibunya selama kurang lebih dua tahun dan menjadi mandiri pada usia tiga tahun. Selama masa menyusui, betina akan menjaga dan memberi perlindungan pada anaknya.

 Baca Juga: Kemolekan Tiada Tanding Identitas Fauna Provinsi Sumatera Utara: Burung Kuau Raja

Makanan badak jawa:

Badak Jawa, atau disebut juga Badak Jawa Timur, merupakan hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Badak Jawa memiliki jenis makanan yang bervariasi tergantung pada habitat tempat ia tinggal. Di habitat yang berbeda, Badak Jawa dapat memakan dedaunan, ranting, batang kayu, buah-buahan, dan tumbuhan palai-palaian. Tumbuhan yang menjadi makanan Badak Jawa antara lain, pohon pisang, tumbuhan semak, dan bambu. Makanan Badak Jawa umumnya didapatkan dengan cara merumput dan mencabuti tumbuhan dari akar atau dari pohon. Kebutuhan makanan Badak Jawa sekitar 50-60 kg per hari, tergantung pada ukuran dan berat badannya.

 

 

Asal usul dan sejarah badak jawa :

Badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus adalah spesies badak yang endemik di pulau Jawa, Indonesia. Badak ini merupakan salah satu spesies terancam punah yang dilindungi karena populasi mereka semakin menurun akibat perburuan dan hilangnya habitat.

Badak Jawa pertama kali dideskripsikan pada tahun 1814 oleh penjelajah Inggris bernama Thomas Stamford Raffles. Populasi badak ini semakin menurun pada abad ke-19 dan 20 akibat perburuan yang dilakukan oleh para pemburu, sehingga pada awal abad ke-20, Badak Jawa dinyatakan sebagai spesies yang hampir punah.

Pada tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan konservasi untuk Badak Jawa. Hingga saat ini, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi habitat alami bagi Badak Jawa, meskipun populasinya masih terbilang kecil.

Badak Jawa juga memiliki nilai budaya yang penting bagi masyarakat Jawa. Dalam bahasa Jawa, Badak Jawa disebut "badak" atau "badheka", dan dipercayai memiliki kekuatan magis serta dianggap sebagai simbol kekuasaan dan keberuntungan.***

Editor: Siyam

Sumber: Berbagai Sumber YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x