Untuk bisa mondok di tempatnya para santri tidak dipungut biaya alias gratis.
"Karena mayoritas mereka berasal dari keluarga tidak mampu. Jadi saya tidak mau memberatkan mereka dengan biaya pendidikan. Yang penting mereka mau belajar dan mengaji, ya ayo," jelas dia.
Dilansir dari laman diplomatsukses, selain aktif mengajar dan berdakwah, Gus Ali Gondrong yang termasuk tokoh dalam program Retrospection of Success itu juga menggagas komunitas Mafia Sholawat.
Dari komunitas Mafia Sholawat, Gus Ali Gondrong mengklaim anggotanya mencapai jutaan di seantero Indonesia bahkan tersebar sampai Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, Cina, Malaysia, Singapura dan lain-lain.
Mafia Sholawat juga memiliki yel-yel khusus, yaitu salam 3 jari sebagai simbol “Imam, Islam, Ihsan”
Nama mafia sekilas mungkin terdengar aneh bagi orang awam. Padahal mafia itu adalah singkatan dari Manunggaling Fikiran lan Ati ing Ndalem Sholawat. Terjemahan bebasnya adalah menyatukan pikiran dan hati dalam bersholawat.
”Harapannya agar jamaah suka sholawat dan mau bersholawat dengan istiqomah serta kesadaran sendiri,” ujar Kyai yang lahir pada 22 September 1973.
Arti kesuksesan menurut Gus Ali Gondrong adalah ketika seseorang mampu menebarkan manfaat kepada orang lain, lingkungan dan semua makhluk ciptaan Allah di muka bumi.