CilacapUpdate.com - Timor Timur dahulunya merupakan daerah jajahan Portugis yang pada masa itu di sebut dengan Timor Portugis. Keadaan di Timor Portugis berubah setelah terjadinya revolusi bunga pada tanggal 25 April 1974.
Isu dekolonisasi melahirkan politik dekolonisasi, terutama di Propinsi Timor Portugis. Mula-mula dibubarkanlah partai Acgro Nacional Popular (ANP), satu-satunya partai yang boleh berdiri di Timor Portugis. Selanjutnya, rakyat diperbolehkan membentuk partai-partai.
Tak lama kemudian, tepatnya Juni 1974, muncul tiga tawaran dari Lisabon yaitu terus bersatu dengan Portugis, kemerdekaan atau integrasi dengan Indonesia.
Pilihan-pilihan itu telah menyebabkan makin tajamnya perbedaan dalam tubuh partaipartai yang baru berdiri. (Khairul Jasmi, 2002: 21)
Dua hari setelah Fretilin secara sepihak memproklamasikan Republik Demokrasi Timor, di balibo – suatu tempat dekat perbatasan -- keempat partai politik yang mewakili mayoritas rakyat Timor Portugis bermufakat dan menghasilkan Deklarasi Balibo.
Deklarasi 30 November 1975 itu adalah pernyataan kesepakatan mereka atas nama rakyat Timor Timur (sebelumnya Timor Portugis) memproklamasikan pengintegrasian bekas Timor Portugis ke negara kesatuan RI sebagai propinsi ke-27, Timor Timur, seraya meminta Pemerintah RI untik menyempurnakan perumusan dan implementasi deklarasi tersebut bersama-sama dengan rakyat Timor Timur. (E.M. Tomodok, 1996: 307).