Puasa Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Namun, berdasarkan pada perbedaan posisi geografis Indonesia dengan Arab Saudi makan bisa jadi ada perbedaan penentuan awal bulan Dzulhijjah dari masing-masing negara.
Maka, untuk umat Islam Indonesia bisa mengikuti puasa sesuai dengan peraturan pemerintah setempat.
Puasa sendiri juga merupakan ibadah yang paling di utamakan, dan yang dipilih Allah SWT untuk-Nya.
Seperti yang disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Dan diambil riwayat dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).
Ataupun melakukan puasa di hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah, karena merupakan hari-hari yang istimewa.
Seperti yang diriwayatkan Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,