Teks Ceramah Menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Akhir Ramadhan Ibadahlah yang Sungguh-Sungguh

- 9 April 2022, 01:23 WIB
Teks Ceramah Menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Akhir Ramadhan Ibadahlah yang Sungguh-Sungguh
Teks Ceramah Menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Akhir Ramadhan Ibadahlah yang Sungguh-Sungguh /Pixabay

Namun tentunya apabila kita mampu nya hanya satu bulan sekali sesuai dengan kemampuan kita, apabila kita mampu untuk lebih dari itu itu tentu lebih baik. Akan tetapi jangan kita memaksakan sesuatu yang kita tidak mampu, di saat kita memaksakan diri untuk sesuatu yang kita tidak mampu lakukan, biasanya kita akan mudah untuk futur, biasanya kita akan mudah untuk capek dan lemah, dan akhirnya kemudian kita meninggalkan sama sekali. Karena Rasulullah Wasallam bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ

“Agama ini mudah dan tidak ada yang memperberat agama ini kecuali pasti akan kalah”.

Artinya orang yang memperberat amalannya, padahal ia tidak mampu melakukannya, melebihi kemampuan dirinya maka ia akan kalah, artinya ia akan segera futur, dia akan segera lemah, maka sesuaikanlah dengan kemampuan kita.

Yang jelas bagaimana di 10 hari terakhir ini kita manfaatkan betul-betul untuk beribadah kepada Allah, baik dengan membaca Al-Qur’an, atau dengan banyak berdzikir kepada Allah, atau untuk membaca kitab-kitab yang bermanfaat, ataupun yang lainnya, walaupun tentunya membaca Al-Qur’an itu yang paling utama selama di bulan ramadhan ini.

Kemudian diantara ibadah yang dianjurkan di 10 terakhir bulan ramadhan ini yaitu menghidupkan malam-malam, baik malam ganjil maupun malam genap. Karena sesungguhnya terjadinya Lailatul Qadar memang yang terbesar terjadinya pada malam ganjil, sebagaimana sabda Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

تَحَرَّوْا ليلة القدرِ في الوِتْرِ، من العشرِ الأواخرِ من رمضان

“Carilah oleh kalian Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan ramadan, terutama di malam ganjil nya”.

Namun para ulama mengatakan bahwasanya bisa saja Lailatul Qadar terjadi pada malam genap, karena sesungguhnya hanya Allah yang maha tahu kapan Lailatul Qadar itu terjadi. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Wa Sallam tidak pernah memilah milih malam ganjil dengan malam genap, demikian pula para sahabat pun tidak memilih-milih antara malam ganjil dan malam genap, karena setiap malamnya di 10 terakhir mereka berusaha bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Halaman:

Editor: Siyam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah