Menggagas Bencana Energi: PLTU Super di Jawa Timur dan Risiko 6 Provinsi Terjebak dalam Kegelapan

3 September 2023, 21:20 WIB
Menggagas Bencana Energi: PLTU Super di Jawa Timur dan Risiko 6 Provinsi Terjebak dalam Kegelapan/Dok. Instagram.com @pltu_paiton /

CilacapUpdate.com - Jawa Timur rupanya menjadi rumah bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terbesar di kawasan ASEAN. PLTU ini mampu menghasilkan listrik dalam jumlah yang luar biasa besar.

Tidak hanya satu unit, melainkan ada sembilan unit PLTU yang beroperasi di sana. Bahkan, salah satu unitnya mampu menghasilkan listrik sebanyak 815 megawatt.

Pembangunan PLTU ini menguras dana fantastis dari negara, mencapai angka Rp13 triliun.

Keberadaannya sangat penting karena mampu memperkuat sistem kelistrikan di enam provinsi, dengan total kapasitas 29.231 megawatt.

Namun, ada ancaman tersembunyi yang mengintai. PLTU ini mengandalkan batu bara sebagai bahan bakarnya, dan kebutuhan pasokan batubara yang besar mencapai 3,5 juta ton setiap tahunnya.

Baca Juga: Persyaratan Terbaru KUR BRI 2023: Pinjaman di Atas Rp100 Juta, Diwajibkan Mengikuti Program BPJS Tenaga Kerja

Pasokan tersebut sangat penting untuk menjaga PLTU ini terus beroperasi dan menerangi enam provinsi yang bergantung padanya.

Dilansir dari laman probolinggokab.go.id, PLTU ini dikenal dengan nama PLTU Paiton. Salah satu unit PLTU Paiton yang paling mencolok adalah unit 3, yang mampu menghasilkan listrik hingga 815 megawatt, menjadikannya yang terbesar di Indonesia dan ASEAN.

Lokasinya berada di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Keberadaan PLTU Paiton menjadi penopang utama suplai energi bagi enam provinsi, dengan lima di antaranya berada di Pulau Jawa dan satu di Bali.

Selain memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, PLTU Paiton juga menyuplai listrik untuk pabrik-pabrik besar.

Ini memiliki dampak yang signifikan pada proses produksi di pabrik-pabrik yang memiliki skala internasional.

Namun, kehadiran PLTU ini juga membawa risiko besar. Pada tahun 2018, beredar kabar palsu tentang ledakan di PLTU Paiton, yang membuat banyak orang panik.

Setelah diinvestigasi, ternyata itu hanyalah hoaks. Namun, peristiwa ini mengungkapkan potensi bahaya yang tersembunyi dari PLTU Paiton.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2023: Simak Cicilan dan Syarat Pinjaman KUR BRI untuk Pinjaman Rp 25 Juta

Bahkan masalah kecil saja dapat membuat sebagian besar kabupaten dan kota di Jawa Timur tergelap total.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami risiko yang terkait dengan PLTU terbesar se-ASEAN ini dan bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk mengelolanya.

Risiko Ledakan PLTU Paiton

PLTU Paiton adalah kebanggaan Jawa Timur, bahkan se-ASEAN. Dengan kapasitas listriknya yang luar biasa besar, PLTU ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik untuk jutaan orang dan berbagai industri.

Namun, dibalik kemegahannya, terdapat risiko besar yang perlu kita ketahui. Salah satu risiko utama adalah potensi ledakan di PLTU Paiton.

Pada tahun 2018, kabar palsu tentang ledakan di PLTU Paiton mengejutkan banyak orang. Kabar tersebut menyebar dengan cepat melalui media sosial, menciptakan kepanikan di kalangan masyarakat.

Namun, setelah pihak berwenang melakukan penyelidikan, ternyata kabar itu hanyalah hoaks. Meskipun tidak ada ledakan yang sebenarnya terjadi, peristiwa ini memberikan kita pandangan tentang betapa besarnya risiko yang terkait dengan PLTU Paiton.

Ledakan di PLTU adalah skenario yang sangat mengerikan. Dengan sembilan unit PLTU yang beroperasi dan sebagian besar dari mereka menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, potensi bahaya dapat meningkat secara signifikan.

Batu bara adalah bahan bakar yang sangat mudah terbakar dan dapat menghasilkan gas beracun.

Baca Juga: Pinjam Uang di Program KUR BRI 2023 Secara Online, Siapkan 5 Dokumen Ini Agar Lolos Pengajuan

Jika terjadi ledakan di salah satu unit PLTU, itu dapat mengakibatkan kerusakan yang parah dan bahkan menimbulkan kebakaran besar.

Selain itu, ledakan dapat melepaskan polutan beracun ke udara, mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Selain risiko ledakan, PLTU Paiton juga memiliki potensi risiko lain yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah masalah polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran batu bara.

PLTU yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar biasanya menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak polusi ini, risikonya tetap ada.

Langkah-langkah Pengamanan dan Mitigasi Risiko

Pemerintah dan pihak terkait telah menyadari risiko yang terkait dengan PLTU Paiton dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya dengan lebih baik.

Salah satu langkah penting adalah meningkatkan keamanan di sekitar PLTU. Hal ini termasuk peningkatan pengawasan, pelatihan keamanan bagi personel yang bekerja di PLTU, dan peningkatan sistem pemadaman darurat.

Semua ini bertujuan untuk mengurangi risiko ledakan dan menghadapinya dengan lebih baik jika terjadi.

Selain itu, PLTU Paiton juga harus mematuhi peraturan ketat dalam hal pengelolaan limbah dan emisi.

Hal ini mencakup penggunaan teknologi yang lebih bersih dan efisien untuk mengurangi dampak polusi udara dan air.

Baca Juga: Pinjaman KUR Mandiri 2023 Rp 10 Juta Hingga Rp 30 Juta untuk UMKM, Minimal Punya Usaha Berjalan Selama 6 Bulan

Pemerintah juga harus memastikan bahwa pasokan batubara yang digunakan oleh PLTU Paiton berasal dari sumber yang aman dan dapat diandalkan.

Dengan mengurangi risiko terkait dengan pasokan bahan bakar, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya masalah serius di PLTU ini.***

Editor: Siyam

Tags

Terkini

Terpopuler