CilacapUpdate.com - Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah merupakan destinasi wisata yang populer, namun sayangnya memiliki masalah kemiskinan yang cukup serius. Kemiskinan ini terutama terjadi di beberapa kecamatan yang dianggap tertinggal.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, terdapat sekitar 139,67 ribu jiwa penduduk miskin di Wonosobo.
Meskipun pada tahun 2022, angka ini mengalami sedikit penurunan menjadi 128,11 ribu jiwa, namun persentase penduduk miskin masih mencapai 16,17 persen.
Kemiskinan di Wonosobo seharusnya dapat diatasi dengan potensi wisata Dataran Tinggi Dieng yang ada di daerah tersebut.
Namun, hingga kini masih terdapat 3 kecamatan tertinggal di Wonosobo dengan setidaknya 2 desa tertinggal dalam setiap kecamatan.
Kemendes melalui program Indeks Desa Membangun (IDM) mencatat 3 Kecamatan tertinggal di Wonosobo. Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Kertek, Kecamatan Kepil, dan Kecamatan Sapuran. Setiap kecamatan memiliki 2 desa tertinggal.
Tingginya angka kemiskinan dan adanya daerah tertinggal tentu menjadi masalah serius bagi pemerintah daerah setempat.
Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan dan mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut.
Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Wonosobo secara keseluruhan.
Dalam mengatasi masalah kemiskinan dan daerah tertinggal di Wonosobo, diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat.
Dengan bersama-sama, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat Wonosobo.
Dilansir CilacapUpdate.com dari laman kemendes.go.id, berikut ini 3 Kecamatan tertinggal di Wonosobo, Jawa Tengah:
1. Kecamatan Kaliwiro
Kecamatan Kaliwiro, yang terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan salah satu kecamatan yang memiliki desa-desa tertinggal.
Terdapat dua desa tertinggal di kecamatan ini, yaitu Grugu dan Gambaran. Kedua desa tersebut memiliki permasalahan yang kompleks, seperti minimnya akses infrastruktur dan layanan dasar, serta rendahnya taraf hidup penduduknya.
Menurut Program Indeks Desa Membangun (IDM) yang dijalankan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), desa tertinggal adalah desa yang mengalami keterbelakangan dalam beberapa aspek pembangunan, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca Juga: Cek Bansos PKH 2023 di Kabupaten Wonosobo? Ini Link cekbansos.kemensos.go.id Online Lewat HP
Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian khusus dan program pembangunan yang tepat untuk membantu desa-desa tertinggal tersebut.
Kebijakan pembangunan yang tepat sangat penting bagi desa-desa tertinggal di Kecamatan Kaliwiro, agar masyarakat di kedua desa tersebut dapat memperbaiki kualitas hidup mereka.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan, pemerintah daerah perlu memberikan perhatian khusus pada desa-desa tertinggal agar mereka dapat menikmati kesejahteraan yang setara dengan desa-desa lainnya.
Sebagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat desa tertinggal, program pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu ditingkatkan.
Pemerintah daerah perlu memberikan bantuan modal usaha, pelatihan keterampilan, dan akses pasar bagi masyarakat desa tertinggal, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan aspek lainnya seperti akses transportasi, ketersediaan air bersih, dan pendidikan.
Kecamatan Kaliwiro merupakan bagian dari kabupaten Wonosobo yang memiliki potensi wisata yang menarik, seperti Candi Arjuna, Candi Bima, dan Kawah Sikidang.
Namun, permasalahan desa tertinggal di kecamatan ini masih menjadi tantangan yang harus diatasi.
Pemerintah daerah harus menjadikan program penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam pembangunan, termasuk untuk desa-desa tertinggal di Kecamatan Kaliwiro.
2. Kecamatan Kalikajar
Kecamatan Kalikajar adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang memiliki potensi wisata yang menarik. Namun, sayangnya kecamatan ini juga memiliki masalah kemiskinan yang cukup serius.
Salah satu faktornya adalah adanya desa-desa tertinggal di daerah ini. Berdasarkan data dari Kemendes dalam program Indeks Desa Membangun (IDM), Kecamatan Kalikajar memiliki 2 desa tertinggal, yakni Perboto dan Parikesit.
Status desa tertinggal tentu menjadi sebuah permasalahan serius bagi pemerintah daerah setempat.
Terutama karena kedua desa tersebut belum bisa mengakses program-program bantuan sosial yang disediakan oleh pemerintah.
Selain itu, penduduk di desa-desa tertinggal juga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena lapangan kerja yang terbatas dan minimnya sumber daya ekonomi.
Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk, pemerintah daerah setempat perlu melakukan berbagai upaya.
Salah satunya adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata yang ada di daerah ini. Kecamatan Kalikajar memiliki berbagai potensi wisata yang menarik, seperti wisata air terjun dan wisata agro.
Dengan memperbaiki infrastruktur dan memberikan dukungan kepada pelaku pariwisata lokal, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan berbagai program dan kegiatan yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk di desa-desa tertinggal.
Program-program tersebut meliputi pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Dengan memperkuat sektor-sektor ini, diharapkan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di daerah ini.
Dalam mengatasi permasalahan desa tertinggal, partisipasi aktif masyarakat setempat juga sangat penting. Masyarakat perlu dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan program yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.
Dengan upaya yang terus-menerus, diharapkan masalah kemiskinan di Kecamatan Kalikajar bisa teratasi dengan baik.
Selain itu, keberhasilan dalam mengatasi permasalahan desa tertinggal di daerah ini juga bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan.
3. Kepil
Kepil merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Wonosobo yang juga memiliki desa tertinggal. Terdapat 2 desa di Kecamatan Kepil yang masuk dalam kategori desa tertinggal, yaitu Kalipuru dan Warangan.
Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah memang memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, dan salah satu penyebabnya adalah adanya daerah tertinggal di beberapa Kecamatan, termasuk Kecamatan Kepil.
Selain Kecamatan Kepil, ada 2 Kecamatan lainnya di Kabupaten Wonosobo yang juga memiliki desa tertinggal, yaitu Kecamatan Kaliwiro dan Kecamatan Kalikajar.
Kecamatan Kaliwiro memiliki 2 desa tertinggal, yakni Grugu dan Gambaran, sedangkan Kecamatan Kalikajar juga memiliki 2 desa tertinggal, yaitu Perboto dan Parikesit.
Berdasarkan data Kemendes dalam program Indeks Desa Membangun (IDM), status Kecamatan tertinggal di Kabupaten Wonosobo ditentukan berdasarkan jumlah desa tertinggal yang ada di setiap Kecamatan.
Kondisi ini menjadi masalah serius bagi pemerintah daerah setempat karena tingginya angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Wonosobo.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 terdapat 139,67 ribu jiwa penduduk miskin di Kabupaten Wonosobo.
Meskipun angka kemiskinan tersebut turun pada 2022 menjadi 128,11 ribu jiwa, namun persentase penduduk miskin di Kabupaten Wonosobo masih mencapai angka 16,17 persen.
Baca Juga: Wonosobo Kerja! Syarat Daftar Prakerja Gelombang 49 di Kabupaten Wonosobo dan Besaran Insentifnya!
Hal ini menjadi fokus pemerintah untuk terus memperbaiki kondisi perekonomian daerah, terutama di Kecamatan-kecamatan yang memiliki desa tertinggal.
Keberadaan Dataran Tinggi Dieng seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian daerah sekitarnya, termasuk Kabupaten Wonosobo.
Namun, hingga kini masih ada desa-desa dengan status tertinggal di beberapa Kecamatan, yang mempengaruhi kondisi kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah setempat telah melakukan berbagai program dan kebijakan, seperti peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, serta pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Semoga dengan upaya-upaya tersebut, kondisi kemiskinan di Kabupaten Wonosobo dapat terus berkurang dan kesejahteraan masyarakat dapat terus berkembang.***