Burung Beo Identitas Fauna Sumatera Barat Yang Memanjakan mata

18 Maret 2023, 12:05 WIB
Ilustrasi gambar/youtube/Republik Hewan /

CilacapUpdate.com - Burung Beo Nias adalah salah satu spesies burung beo yang endemik atau hanya dapat ditemukan di pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia. Beo Nias memiliki penampilan yang mirip dengan burung beo lainnya, yaitu berukuran sedang, berwarna abu-abu, dan memiliki paruh yang kuat. Namun, yang membedakan Beo Nias dengan spesies burung beo lainnya adalah suaranya yang sangat keras dan nyaring. Beo Nias juga memiliki kepribadian yang aktif, cerdas, dan mudah dijinakkan sehingga menjadi burung peliharaan yang populer di Indonesia. Namun, karena populasi Beo Nias terancam punah akibat perburuan dan hilangnya habitat alaminya, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan untuk melindungi burung Beo Nias dan mempertahankan keberadaannya di alam liar.

Baca Juga: PNS JABAR JELAS GEMBIRA, THR PNS 2023 di Provinsi Jawa Barat Bakal Cair Lebih Cepat, Cek Rekening?

 

klasifikasi ilmiah dari Beo Nias:

  • Kerajaan: Animalia (hewan)
  • Filum: Chordata (vertebrata)
  • Kelas: Aves (burung)
  • Ordo: Psittaciformes (burung kakak tua)
  • Famili: Psittacidae (keluarga burung kakak tua)
  • Genus: Gracula
  • Spesies: Gracula religiosa
  • Subspesies: Gracula religiosa robusta (Beo Nias)

 

ciri-ciri dari Beo Nias:

  1. Ukuran: Beo Nias memiliki ukuran tubuh yang sedang, dengan panjang sekitar 35-40 cm.

  2. Warna bulu: Burung Beo Nias berwarna abu-abu kecoklatan pada bagian atas tubuhnya dan putih di bagian bawahnya. Ada juga sedikit warna hijau di sekitar kepala dan leher burung.

  3. Paruh: Beo Nias memiliki paruh yang kuat dan melengkung, yang membantunya memecahkan biji-bijian dan buah-buahan.

  4. Suara: Beo Nias terkenal dengan suaranya yang sangat keras dan nyaring. Burung ini dapat meniru suara manusia dan suara burung lainnya dengan sangat baik.

  5. Kepribadian: Beo Nias memiliki kepribadian yang aktif, cerdas, dan mudah dijinakkan. Burung ini dapat diajak bermain dan dilatih untuk menirukan suara manusia.

  6. Habitat: Beo Nias hanya dapat ditemukan di pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia. Burung ini biasanya ditemukan di hutan primer dan hutan sekunder, serta di sekitar pemukiman manusia.

  7. Status konservasi: Populasi Beo Nias terancam punah akibat perburuan dan hilangnya habitat alaminya. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan untuk melindungi burung Beo Nias dan mempertahankan keberadaannya di alam liar.

 

Cara reproduksi dan perkembangbiakan Beo Nias:

  1. Masa kawin: Masa kawin Beo Nias biasanya terjadi pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober hingga Desember.

  2. Sarang: Beo Nias akan membuat sarang di dalam lubang pohon atau di dalam batang bambu yang sudah berongga. Burung jantan dan betina akan bekerja sama dalam membangun sarang.

  3. Telur: Setelah sarang selesai dibuat, pasangan Beo Nias akan bertelur. Biasanya, telur Beo Nias berwarna putih dan berukuran sekitar 3-4 cm.

  4. Inkubasi: Setelah bertelur, pasangan Beo Nias akan memasuki masa inkubasi selama 28-30 hari. Selama masa inkubasi, kedua induk akan saling bergantian untuk mengerami telur dan menjaga suhu dalam sarang.

  5. Anakan: Setelah masa inkubasi selesai, telur Beo Nias akan menetas dan menghasilkan anakan. Anakan Beo Nias akan diberi makan oleh kedua induknya dan akan tetap berada di sarang selama beberapa minggu.

  6. Kemandirian: Setelah beberapa minggu, anakan Beo Nias akan mulai mandiri dan keluar dari sarang. Namun, kedua induknya masih akan terus memberikan makanan dan melindungi anaknya selama beberapa bulan.

  7. Perkembangbiakan: Beo Nias dapat dikembangbiakkan dengan cara penangkaran. Namun, karena populasi Beo Nias terancam punah, perlu dilakukan dengan hati-hati dan dengan memperhatikan kesejahteraan burung. Penangkaran dapat membantu mempertahankan keberadaan Beo Nias di alam liar dan mengurangi tekanan perburuan di habitat aslinya.

Baca Juga: PNS DKI JAKARTA JELAS GEMBIRA, THR PNS 2023 di Provinsi DKI Jakarta Bakal Cair Lebih Cepat, Cek Rekening?

 

Asal usul dan sejarah lengkap burung beo nias

Burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta) merupakan salah satu subspesies dari burung Beo yang hanya ditemukan di Pulau Nias, Sumatera Utara. Burung ini memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan masyarakat adat Pulau Nias.

Menurut legenda setempat, burung Beo Nias dulu merupakan binatang suci yang dianggap sebagai pelindung dan penjaga kehidupan masyarakat Nias. Oleh karena itu, burung Beo Nias sangat dihormati dan dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat Nias.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, burung Beo Nias kemudian banyak diburu untuk diambil bulunya atau dijadikan hewan peliharaan. Populasi burung Beo Nias pun semakin menurun, bahkan hampir punah. Oleh karena itu, pada tahun 1985, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk melindungi burung Beo Nias dan mengklasifikasikannya sebagai satwa yang dilindungi.

Dalam beberapa dekade terakhir, para ahli burung dan aktivis lingkungan mulai memperhatikan keberadaan burung Beo Nias dan melakukan berbagai upaya untuk melestarikannya. Beberapa penelitian juga telah dilakukan untuk mempelajari kebiasaan dan karakteristik burung Beo Nias, sehingga kita dapat lebih memahami burung ini dan dapat melindunginya dengan lebih baik.

Saat ini, burung Beo Nias masih terancam punah dan perlu mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah untuk tetap lestari di alam liar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendukung kegiatan penangkaran Beo Nias yang bertujuan untuk menjaga populasi burung ini serta mempertahankan keberadaannya di habitat aslinya.

 

 Baca Juga: PNS KALTARA JELAS GEMBIRA, THR PNS 2023 di Provinsi Kalimantan Utara Bakal Cair Lebih Cepat, Cek Rekening?

Burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta) adalah burung omnivora, yang artinya burung ini dapat memakan berbagai jenis makanan baik dari sumber tumbuhan maupun hewan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh burung Beo Nias:

  1. Buah-buahan: Burung Beo Nias sangat menyukai buah-buahan seperti pisang, apel, anggur, pepaya, dan mangga.

  2. Sayuran: Burung Beo Nias juga mengonsumsi sayuran seperti wortel, kangkung, kacang panjang, dan bayam.

  3. Biji-bijian: Burung Beo Nias juga memakan biji-bijian seperti beras, jagung, dan kacang-kacangan.

  4. Serangga: Burung Beo Nias juga memakan serangga seperti jangkrik, belalang, ulat, dan kupu-kupu.

  5. Daging: Meskipun jarang terjadi, namun burung Beo Nias juga dapat memakan daging seperti tikus, cicak, atau kadal kecil.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang, penting bagi pemilik burung Beo Nias untuk memberikan makanan yang beragam dan seimbang. Selain itu, juga perlu diperhatikan jumlah makanan yang diberikan, agar burung Beo Nias tidak kelebihan makan dan mengalami obesitas.***

Editor: Siyam

Sumber: Berbagai Sumber YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler