CilacapUpdate.com - Dalam kajian kitab dari Gus Baha, beliau pernah mengatakan bahwa orang yang sudah melaksanakan puasa ramadhan sampai selesai juga tetap diwajibkan bayar denda,asalkan mampu.
Hal tersebut disampaikan Gus Baha dikanal youtobe yang dikelola oleh santri pondok pesantren asuhannya.
Bagi yang belum mengetahui Gus Baha, nama asli beliau ialah K.H Ahmad Bahauddin Nursalim, ia seorang Ulama terkenal di Indonesia yang berasal dari Rembang, beliau dikenal sebagai pakar tafsir Al-Quran yang hebat.
Baca Juga: Wisata Kutawaru Cilacap : Antara Bisnis dan Sumber Kehidupan Masyarakat Desa
Baca Juga: Jangan Jadikan Qunut Politik Identitas, Gus Baha Serukan Untuk Saling Menghormati
Gus baha juga seorang Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an di Rembang, guru beliau ialah sosok ulama kharismatik yaitu Kyai Maimun Zubair.
Sebagaiman dikutip CilacapUpdate.com dari kanal Youtobe Official LP3IA. Gus baha mengatakan bahwa orang yang sudah melaksanakan puasa ramadhan sampai selesai juga diwajibkan bayar denda,asalkan mampu.
Baca Juga: Kisah Cinta Ilahiyah Saat Majnun Kejar Anjing dan Melewati Orang Sholat, Begini Kata Fahrudin Faiz
Orang yang sudah menyelasaikan puasa ramadhan juga diwajibkan membayar denda, denda disitu menurut Gus Baha ialah membayar Zakat Fitrah, namun ini ditujukan bagi orang yang mampu saja.
"Syekh Nawawi mengatakan orang yang sudah berpuasa masih tetap harus membayar fidyah asalkan mampu. Ternyata fidyah yang dimaksud beliau adalah zakat fitrah," ungkap Gus Baha.
Hal itu kata Gus Baha ialah perintah Allah diamana setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, untuk menyempurnak ibadah puasa ialah dengan memberikan shodaqoh kepada orang yang kurang mampu, setelah itu baru ditutup dengan membaca kalimat takbir.
"Terdapat rentetan ayat yang dimaknai berisi perintah melaksanakan puasa wajib (Puasa Ramadhan), kemudian perintah membayar fidyah atau shodaqoh, dan ditutup dengan perintah membaca takbir setelah selesai berpuasa," Ucap Gus Baha.***