Misteri Tragedi Lembah Anai: Kisah Kecelakaan Kereta Api yang Menggetarkan Hati

- 2 September 2023, 19:48 WIB
Misteri Tragedi Lembah Anai: Kisah Kecelakaan Kereta Api yang Menggetarkan Hati
Misteri Tragedi Lembah Anai: Kisah Kecelakaan Kereta Api yang Menggetarkan Hati /tangkapan layar/

 

CilacapUpdate.com - Lembah Anai, sebuah daya tarik wisata yang terletak di bawah Gunung Singgalang, di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, telah lama menjadi ikon bagi penduduk Minangkabau.

Terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Padang dengan Padang Panjang dan Bukit Tinggi, destinasi ini telah menjadi tujuan favorit bagi para pelancong.

Namun, di balik pesonanya yang memesona, Lembah Anai menyimpan kisah tragis yang dikenal sebagai Tragedi Padang Panjang.

Tragedi Padang Panjang adalah peristiwa kecelakaan kereta api yang terjadi di sekitar Lembah Anai. Di sekitar destinasi wisata ini, terdapat jalur rel kereta api yang kini telah tidak aktif.

Baca Juga: Keindahan Alam Wonosobo: Eksplorasi Air Terjun Sikarim yang Menyegarkan

Bahkan, di atas jalan raya yang berdekatan dengan Lembah Anai, terdapat jembatan rel kereta yang seperti membelah bukit dan lembah, mengingatkan kita pada masa ketika kereta api melintas di sini.

Namun, di balik pemandangan indah Lembah Anai, tersimpan kisah tragis yang tak terlupakan, yaitu Tragedi Padang Panjang. Peristiwa ini merupakan kecelakaan kereta api yang mengguncang hati banyak orang.

Banyak korban yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini, bahkan membuatnya masuk dalam daftar tujuh kecelakaan kereta api terparah di dunia. Tragisnya, tidak hanya satu, tetapi dua tragedi kecelakaan kereta api terjadi di Lembah Anai.

Tragedi Padang Panjang yang pertama terjadi pada 25 Desember 1944, pada masa ketika Indonesia masih dijajah oleh Jepang. Pada saat itu, sebuah kereta api menggunakan lokomotif peninggalan Hindia-Belanda membawa banyak penumpang dari Padang Panjang.

Baca Juga: Butuh Liburan! Kota Bandung Menyediakan 25 Tempat Wisata Yang Indah, Siap Menghilangkan Setres Anda

Namun, nasib tragis menimpanya ketika kereta melintas di jembatan rel kereta yang berada di Silaing, yang sekarang telah menjadi rest area jalan Padang-Padang Panjang. Jembatan rel kereta tersebut putus, menyebabkan seluruh kereta jatuh ke sungai.

Akibatnya, 200 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, dan sekitar 250 lainnya mengalami luka serius.

Setelah tragedi pertama ini, kecelakaan serupa terulang lagi. Kali ini, kecelakaan kereta api terjadi di Kelurahan Gantiang, dekat Kota Padang Panjang, di jalur pendakian perbatasan Nagari Panyalaian Tanah Datar. Kembali, kereta api jatuh ke Lembah Anai, menelan ratusan nyawa.

Karena jumlah korban yang sangat besar dari kedua tragedi ini, semua korban tewas dikuburkan secara massal di tempat yang sama, baik yang berasal dari tragedi pertama maupun kedua.

Baca Juga: Mengungkap Masa Depan Minahasa: Siapakah Calon Pengganti Bupati Royke Octavian Roring yang Selesai Tahun Ini?

Korban dari tragedi pertama dikuburkan pada kedalaman 5 meter, sedangkan korban dari tragedi kedua dikuburkan di atasnya dengan kedalaman 3 meter.

Sebagai penghormatan terhadap peristiwa ini, dibangunlah sebuah tugu dengan bentuk seperti lokomotif kereta api. Tugu ini mencatat kedua tanggal tragedi Padang Panjang dalam ejaan lama dan tanggal Jawa.

Saat ini, tugu tersebut berdiri megah di Komplek Pakuburan Pusaro Dagang, yang dimiliki oleh seorang Ulama Minangkabau bernama Syekh Adam BB.

Kisah tragis Tragedi Padang Panjang yang terjadi di Lembah Anai telah menciptakan bekas luka yang dalam dalam sejarah daerah ini.

Dengan memperingati peristiwa ini, kita dapat mengenang korban yang tewas dalam kecelakaan kereta api yang mengerikan ini, serta menjaga agar kisah ini tidak dilupakan oleh generasi mendatang.

Meskipun Lembah Anai adalah tempat wisata yang indah, ia juga menjadi pengingat akan tragedi yang pernah mengguncangnya.***

 
 
 

Editor: Siyam

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah