Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Ingin Lebih Kuat Lagi Usai Dikalahkan di Perempat Final Denmark

- 21 Oktober 2023, 05:41 WIB
Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Ingin Lebih Kuat Lagi Usai Dikalahkan di Perempat Final Denmark
Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Ingin Lebih Kuat Lagi Usai Dikalahkan di Perempat Final Denmark /PBSI/

CilacapUpdate.com - Hasil pertandingan Denmark Open babak perempat final, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi gagal membalas kekalahannya atas Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara ganda putri unggulan 8 dari Jepang 21-17, 14-21, dan 17-21.
 
Set pertama pertandingan berjalan ketat, dari Indonesia unggul tipis 2-1, 2-2, dan terus kejar mengejar hingga skor berakhir 11-10, Indonesia unggul.
 
Awal set kedua berjalan skor masih 1-1 hingga 2-3, terlihat berjalan imbang, namun mulai tertinggal pada skor 2-4. Lambungan bola keluar dan melebar Ana dan Tiwi tertinggal 2-6.
 
Pasangan Indonesia mulai mengejar hingga skor 6-7, namun Jepang kembali menggungguli 10-9. 
 
 
Sempat menyamakan kedudukan 10-10, kembali bola keluar dari Indonesia mengakhiri interval pertama 10-11, Jepang unggul.
 
Pada interval kedua, pasangan Indonesia lebih unggul dalam perolehan skor. Memanfaatkan kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pemain Jepang.
 
Poin Indonesia dominan didapat dari bola jepang yang kerap menyangkut dan keluar area permainan. Set pertama berakhir dengan kemenangan Indonesia 21-17.
 
Di set kedua banyak kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pemain Indonesia, seperti bola keluar dan menyangkut. Skor jepang berkembang menjadi 16-10.
 
Pemain Indonesia sudah mulai bisa mengejar, namun terlambat lawan sudah ada di poin kritis untuk menutup permainan. Set kedua berakhir 14-21.
 
Di set ketiga, pada interval pertama Ana/Tiwi mudah untuk memimpin perolehan skor. Meski hanya unggul 11-10 pada akhir interval.
 
Pada interval kedua, terjadi rally dengan 69 pukulan memaksa pasangan Indonesia membuat kesalahan sendiri,skor jepang berbalik unggul 12-11.
 
 
Setelah kejadian tersebut, perolehan angka Jepang semakin meningkat. Mereka unggul 16-12, hanya dari bola Indonesia yang keluar.
 
Pasangan Indonesia tidak mau kalah dan mengejar 16-18, namun kesalahan sendiri yang dilakukan membuat pertandingan berakhir dengan kemenangan Jepang 21-17.
 
Meski kalah menurut Febriana Dwipuji Kusuma, mereka sudah menerapkan pola permainan yang benar. Namun memang, kesalahan mereka yang terlalu terburu-buru.
 
"Pola permainan yang kami terapkan hari ini sudah benar, sudah berjalan tapi kadang memang kami terlalu terburu-buru," kata Ana melalui PBSI.
 
Reli yang panjang hingga 69 dan 79 pukulan, membuat mereka tidak sabar untuk mengakhirinya. Hal tersebut diakui Ana, sebagai kesalahan yang tidak perlu.
 
"Kami memang tidak ingin reli-reli terus mainnya, kami mau cari poin hanya posisinya kadang kurang pas jadi pengembalian-pengembalian bolanya kurang akurat," kata Ana mengakui.
 
Namun demikian, pertahanan yang mudah ditembus dan kesalahan yang tidak perlu akan menjadi catatan baginya dan Tiwi untuk diperkuat lagi di masa yang akan datang.
 
"Kami juga banyak mati sendiri. itu yang harus kami perkuat lagi. Sabar dan ketahanannya," kata Ana.
 
Ana merasa permainannya sudah lebih baik dari sebelumnya, dan lebih mengetahui pola permainan yang tepat.
 
"Kami merasa perkembangan kami ada kenaikan, dari cara bermain kami sudah bisa tahu mau memakai pola apa di lapangan dan tentunya kami terus berusaha untuk lebih baik lagi," kata Ana.
 
Pasangannya Amallia Cahaya Pratiwi, sadar bukan hanya teknik. Faktor lapangan juga berpengaruh dalam pertandingan tadi.
 
"Di sisi lapangan gim kedua dan gim ketiga selepas interval memang agak menang angin," kata Tiwi. 
 
Hal itu yang membuat mereka berdua membuat kesalahan sendiri.
 
"Kami sudah mengantisipasinya tapi suka kurang kontrol tenaganya jadi pengembalian kami seringkali melebar," kata Tiwi menjelaskan kondisi lapangan.
 
Tiwi kembali ingat akan kekalahan yang menyesakkan hati pada Kejuaraan Dunia dan China Open, yang sudah unggul lalu terkejar dan kalah.
 
"Setelah apa yang terjadi di Kejuaraan Dunia dan China Open (sudah unggul jauh tapi akhirnya terkejar dan kalah), kami ingat bagaimana sakit dan sedihnya," kata Tiwi
 
Namun, hal tersebutlah yang membuat mereka ingin bangkit.
 
 
"Itu membuat tekad dan kemauan kami untuk bangkit semakin menguat, kami jadikan itu pelajaran lalu move on karena hidup harus terus berjalan," kata Tiwi menutup keterangannya.
 
Dengan tekad tersebut, tersirat kekalahan mereka pada perempat final Denmark Open bukan akhir perjalanan mereka. Mereka ingin lebih kuat lagi.***
 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x