CilacapUpdate.com - Saat kita berbicara tentang perkembangan infrastruktur di Indonesia, Provinsi Sumatera Selatan tidak mau ketinggalan.
Salah satu aspek penting dari infrastruktur adalah transportasi udara, dan Sumatera Selatan telah menjalani transformasi luar biasa dengan memiliki beberapa bandara megah yang memfasilitasi perjalanan udara.
Tetapi, apakah Anda tahu bahwa salah satu bandara megah tersebut dulunya adalah tanah perkebunan milik sebuah perusahaan?
Sejarah panjang bandara ini dimulai pada tahun 1920, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.
Itu adalah zaman ketika pesawat pertama mendarat di lapangan udara ini, sebuah pesawat kecil jenis Fokker yang membawa Jan Pieterszoon Coen dari Eropa. Namun, bukan hanya sejarah kolonial yang melingkupi bandara ini.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1950, bandara ini mulai dibuka untuk penerbangan sipil. Bandara ini ternyata memiliki sejarah yang kuat, dan pada tahun 2004, bandara ini mendapatkan status internasional setelah menjadi tuan rumah PON XVI.
Namun, apa yang membuat bandara ini begitu istimewa adalah namanya. Bandara ini diresmikan dengan nama Sultan Palembang Darussalam, sebagai penghargaan atas peran penting Sultan Palembang dalam memimpin rakyat pribumi melawan penjajah Belanda.