Network
CilacapUpdate.com - Bandara Depati Amir, Bandara di Provinsi Bangka Belitung ini memiliki perjalanan sejarah yang luar biasa. Dulu, ia berfungsi sebagai tempat pertahanan dari serangan tentara sekutu selama masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Seiring berjalannya waktu, nama bandara ini mengalami sejumlah perubahan hingga mencapai namanya yang kini, Bandara Depati Amir.
Kisah bandara ini tidak sekadar berhenti pada perubahan nama. Bandara ini telah mengalami transformasi fisik yang mengesankan, mulai dari perluasan terminal penumpang hingga perubahan landasan pacu menjadi aspal yang mampu menampung pesawat modern.
Semua perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan memajukan wilayah Bangka Belitung.
Baca Juga: Sejarah Bandara Depati Amir: Perjalanan dan Transformasi Menjadi Panglima Perang Bangka
Bandara yang saat ini dikenal sebagai Bandara Depati Amir juga memiliki makna sejarah yang mendalam. Depati Amir, seorang pahlawan nasional asal Bangka, adalah tokoh yang memberikan nama pada bandara ini. Ia dikenal sebagai Panglima Perang Bangka karena perjuangannya melawan pemerintah kolonial Hindia-Belanda selama lebih dari dua dekade, dari tahun 1830 hingga 1851.
Apa yang memicu perlawanan Depati Amir? Selain tuntutan tunjangan untuk ayahnya, perlawanannya juga terkait dengan penghinaan terhadap keluarganya. Namun, perjuangan ini jauh lebih dalam daripada sekadar melindungi kehormatan keluarga.
Depati Amir juga melawan eksploitasi kolonial atas kekayaan alam Bangka Belitung, terutama tambang timah. Kisah kepahlawanan Depati Amir adalah bagian integral dari sejarah Bangka Belitung yang patut diabadikan.
Bandara Depati Amir terletak di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan telah menjadi simbol kemajuan serta identitas sejarah bagi wilayah ini. Sebagai salah satu bandara penting di provinsi ini, Bandara Depati Amir melayani banyak penerbangan domestik yang menghubungkan Bangka Belitung dengan berbagai kota di Indonesia.
