Network
CilacapUpdate.com - Sebuah megaproyek ambisius tengah mengubah wajah pesisir Banten. Pulau buatan terbesar di Indonesia sedang menjulang dengan megah, mengubah 9.000 hektare lautan menjadi potret kemegahan arsitektur modern.
Dalam skala yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, proyek ini berjanji untuk menciptakan destinasi pariwisata eksklusif yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menghadirkan hunian super nyaman di tengah lautan.
Dengan ukuran yang tak tanggung-tanggung, pulau buatan yang terletak di perbatasan Banten - Jakarta ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Luasnya bahkan melampaui proyek reklamasi Jakarta yang sebelumnya menjadi pusat perhatian.
Baca Juga: Kejutan Data Ekonomi: Mengungkap 4 Daerah Paling Makmur di Provinsi Banten yang Tak Terduga!
Dengan total luas 9.000 hektare, pulau ini akan membangun kota baru yang dikembangkan dengan visi masa depan, termasuk rencana untuk memanfaatkannya sebagai spot pariwisata eksklusif dan pusat bisnis.
Garis pantai pulau buatan ini akan membentang sepanjang 51 km, menawarkan panorama laut yang menakjubkan dan potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata yang menguntungkan.
Proyek ini sendiri telah dimulai sejak 2010 dengan izin dari Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN), dan sejak itu, progresnya terus berjalan meski dengan tantangan teknis yang tak sedikit.
Tidak hanya melibatkan pengembangan infrastruktur yang besar, pulau buatan ini juga menyimpan potensi ekonomi yang menggiurkan.
Dua raksasa properti di Indonesia, Agung Sedayu Group dan Salim Group, telah bergandengan tangan untuk menggarap potensi luar biasa ini.
Baca Juga: Wacana Gabungnya Jakarta, Jawa Barat, dan Banten: Fakta dan Tantangan Menuju Provinsi Baru
Mereka berencana untuk membangun enam menara tinggi dengan fasilitas mewah, termasuk sky garden yang menghadirkan kesegaran alam di tengah kemegahan beton dan kaca.
Pulau buatan ini juga diberi nama yang begitu berarti, "Pantai Indah Kapuk 2" atau disingkat PIK 2.
Nama ini bukan hanya sekadar julukan, melainkan simbol ambisi untuk menciptakan pusat perkotaan yang modern dan maju, sejajar dengan kota-kota metropolitan terkenal di dunia.
Proyek ini diharapkan menjadi The New Jakarta City, sebuah destinasi yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga pusat bisnis, hiburan, dan gaya hidup yang bergengsi.
Lokasi pulau buatan ini adalah Kabupaten Tangerang, Banten, tepatnya di Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Teluknaga, Mauk, dan Kronjo.
Pilihan lokasi ini bukan kebetulan semata, namun juga memiliki tujuan untuk menghubungkan proyek ini dengan akses yang mudah.
Dengan perencanaan yang matang, pulau buatan ini akan dilengkapi dengan tol laut dari Kabupaten Tangerang, memudahkan akses bagi logistik dan pengunjung yang ingin menikmati pesona pulau ini.
Megaproyek ini juga tak luput dari perhatian tata ruang wilayah. Pemerintah Kabupaten Tangerang telah memasukkan proyek ini ke dalam Perda Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah 2011-2031, sebagai langkah untuk mengamankan dan mengoptimalkan pengembangan kawasan ini.
Kota Baru Pantura bukan hanya sekadar impian, tetapi kenyataan yang semakin nyata.
Dengan langkah progresif yang telah diambil sejak lebih dari satu dekade yang lalu, pulau buatan ini akan menjadi landmark megah Indonesia, sebuah bukti nyata bahwa tekad dan inovasi manusia dapat mengubah lautan menjadi lahan subur bagi perkembangan masa depan.
Pada tahun 2031, Pulau Buatan Banten akan memperlihatkan wajahnya yang megah, mengundang dunia untuk menyaksikan transformasi luar biasa ini.***
