Mengenal Pahlawan Kelahiran Kesugihan Cilacap, Sukarjo Wiryopranoto: Pendiri Kantor Hukum Bersejarah!

- 17 Agustus 2023, 06:12 WIB
Mengenal Pahlawan Kelahiran Kesugihan Cilacap, Sukarjo Wiryopranoto: Pendiri Kantor Hukum Bersejarah!
Mengenal Pahlawan Kelahiran Kesugihan Cilacap, Sukarjo Wiryopranoto: Pendiri Kantor Hukum Bersejarah! /

CilacapUpdate.com - Mengenal Pahlawan Kelahiran Kesugihan Cilacap, Sukarjo Wiryopranoto: Pendiri Kantor Hukum Bersejarah!. Pentingnya Mengenang Sejarah: Sukarjo Wiryopranoto, Pahlawan Cilacap. Dalam setiap perayaan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November, frasa "Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah" selalu menggema di pikiran kita.

Ungkapan ini pertama kali diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 1966. Pesan ini menyiratkan pentingnya menghargai warisan sejarah Indonesia.

Kita hidup dalam era kebebasan, menikmati hasil perjuangan pahlawan-pahlawan masa lalu. Kehidupan yang damai, kebebasan berekspresi, dan aktivitas sehari-hari yang kita nikmati saat ini adalah buah dari perjuangan keras yang telah berlangsung selama berabad-abad. Namun, janganlah kita lupa akan pengorbanan berdarah yang telah diberikan selama masa kelam itu.

Baca Juga: Kontroversi Viral di Instagram: Ubey Apsenso Kritik Kebiasaan Merokok Farel Aditya yang Masih Belia

Sebagai warga Cilacap, kita mungkin belum sepenuhnya menyadari bahwa Cilacap memiliki salah satu pahlawan nasional. Namanya adalah Sukarjo Wiryopranoto, lahir di Kesugihan, Cilacap pada 5 Juni 1903, dan berpulang di New York, Amerika Serikat pada tanggal 23 Oktober 1962, pada usia 59 tahun.

Sukarjo mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), Sekolah Dasar pada masa Hindia Belanda. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Rechts School Jakarta, sekolah hukum terkemuka. Karirnya dimulai sebagai Pegawai Negeri, bekerja di berbagai kota, dari Purwokerto hingga Lumajang.

Peristiwa penting dalam kehidupan Sukarjo terjadi saat ia berada di Lumajang selama pemberontakan PKI 1926/1927. Dalam situasi yang berisiko tinggi, ia dengan berani mendatangi rumah dr. Muhammad untuk melindungi anaknya yang terlibat dalam pemberontakan PKI. Pengalaman ini mendorongnya untuk bergabung dengan Jong Jawa, organisasi pergerakan nasional.

Sukarjo kemudian menyadari bahwa posisinya sebagai Pegawai Negeri saat itu hanya melayani kepentingan kolonial Belanda. Oleh karena itu, ia mendirikan kantor hukum independen bernama Wisnu untuk melindungi rakyat dan menyebarkan kebenaran.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: beragam sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x