Fenomena Hujan Es, BMKG: Waspada Bila Di sekitar Sudah Terlihat Awan Cumolonimbus

- 22 Februari 2022, 09:37 WIB
Infografis Hujan Es
Infografis Hujan Es /twitter.com/infobmkgjuanda

 

CilacapUpdate.com - Potensi  hujan lebat pada bulan Februari di Indonesia secara keseluruhan masih terbilang cukup tinggi.

Hal itu seperti  dilansir dari data Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) yang diupdate pada tanggal 17 Februari 2022, Prakiraan Curah Hujan pada Dasarian III Februari 2022.

Pada Prakiraan cuaca yang dirilis BMKG tersebut, curah hujan rendah meliputi sebagian besar kawasan di Pulau Sumatra, kemudian  curah hujan menengah meliputi sebagian besar kawasan di Pulau Kalimantan.

Sedangkan curah hujan menengah hingga tinggi meliputi kawasan di Pulau Jawa, Sulawesi, Pulau Maluku, Pulau Papua dan Bali, dan potensi hujan sangat tinggi meliputi kawasan di Pulau Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Temanggung Hari ini Selasa, 22 Febuari 2022, Pagi Berawan dan Malam Berawan Tebal

Masyarakat perlu wasapada dalam  menghadapi potensi hujan lebat terlebih saat diikuti oleh angin yang kencang.

Kondisi cuaca dengan potensi hujan lebat yang tinggi ini, seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur dapat terjadi Hujan Es Batu. Tepatnya pada tanggal 20 Februari 2022 di Magetan  dan 21 Februari 2022 di Madiun dan Surabaya telah terjadi Hujan Es batu.

Apa itu Hujan Es ?

Seperti yang dilansir dari media resmi BMKG, Hujan Es Batu ialah Hujan Es yang biasa terjadi selama 3-5 menit dengan disertai angin kencang.

Yang mana hujan es hanya dapat terjadi apabila terdapat awan Cumolonimbus (Cb), dimana suhu puncak awan mencapai -69 sampai -100 derajad celcius.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Banjarnegara Hari ini Selasa, 22 Febuari 2022, Pagi Berawan Tebal dan Malam Hujan

Hujan Es dalam ilmu meteorologi  disebut juga dengan Hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es.

Bagaimana proses terjadinya hujan es?

Hujan es terjadi dengan beberapa tahapan diantaranya:

Towering cumulus stage, pada kondisi ini aliran udara naik (updraft) yang dapat  mencapai  puncak awan yang relative tinggi dengan ketinggian sekitar 8-9 km. 

Mature Stage, pada kondisi ini uap air didasar awan terbawa ke atas dan terjadi pengembunan hingga mencapai titik beku.

Dissipating Stage, pada kondisi ini terjadi peristiwa perubahan  titik-titik embun yang terdapat di awan, yang apabila melewati awan Cumolonimbus dimana suhu pada puncak awan tersebut mencapai -80 derajat celcius.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Blora Hari ini Selasa, 22 Febuari 2022, Pagi Berawan dan Malam Hari Hujan Ringan

Maka terjadi pembekuan embun menjadi bongkahan es yang besar. Kemudian bongkahan es tersebut terbawa oleh udara turun (downdraft).

Sehingga jatuh ke bumi yang kemudian tidak sempat mencair dan membentuk butiran-butiran es sampai ke permukaan tanah karena suhu lingkungan yang rendah.

Partikel-partikel es yang di bawa oleh downdraft ini, yang kemudian membentuk hujan es kemungkinan besar mengandung polutan yang ikut terlarut saat proses kondensasi, sehingga butiran-butiran es tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.***

 

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah