Pernah Jadi Aktivis Mahasiswa di Yogyakarta, Berikut Foto-foto Jadul Yahya Cholil Staquf Saat Masih Mahasiswa

24 Desember 2021, 15:26 WIB
Saat mahasiswa, Gus Yahya aktif dalam Organisasi HMI Cabang Yogyakarta. /Alumni HMI Yogyakarta

CilacapUpdate.com - Nama Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya sedang muncul setelah terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.

Tidak banyak yang tahu, Gus Yahya merupakan dulunya aktivis mahasiswa, yang saat masih mahasiswa aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. 

Aktivitas di organisasinya tidak hanya saat mahasiswa, sejak 2015 hingga sebelum terpilih sebagai Ketum PBNU, beliu merupakan Sekretaris Umum/Katib Syuriah PBNU.

Dihimpun dari sejumlah sumber,  Gus Yahya yang lahir di Rembang pada 16 Februari 1966, merupakan saudara dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB dan pengasuh pondok pesantren Roudlotut Tholibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Yahya Cholil Staquf pernah menimba ilmu di pesantren asuhan KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.

Pada jenjang pendidikan tinggi, dia tercatat pernah menempuh pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM). Di UGM inilah Gus Yahya aktif di HMI Cabang Yogyakarta.

Gus Yahya muda aktif di organisasi HMI Cabang Yogyakarta Alumni HMI Yogyakarta

Yahya Cholil Staquf dikenal memiliki kedekatan dengan Gus Dur, karena pernah menjadi juru bicara Presiden Gus Dur, dan pada era Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta sejak 31 Mei 2018 hingga kini.

Dia memiliki jaringan internasional sejak tahun 2014 dengan menjadi salah satu inisiator atau pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bayt Ar-Rahmah Li ad-Da’wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Pada 15 Juli 2021, Yahya Cholil Staquf mendapatkan apresiasi tinggi dari tokoh-tokoh perdamaian dunia dalam perhelatan International Religious Freedom (IRF) Summit, di Washington, DC, Amerika Serikat.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan pidato kunci dengan judul 'The Rising Tide of Religious Nationalism' (Pasang Naik Nasionalisme Religius).

Pada hari ketiga konferensi tingkat tinggi (KTT) itu, Yahya Cholil Staquf mendapat apresiasi dari tokoh-tokoh dunia.

Dia menjelaskan bahwa dinamika bangkitnya nasionalisme religius merupakan bagian metode untuk pertahanan ketika suatu kelompok agama yang biasanya merupakan mayoritas di negaranya merasa terancam secara budaya.

"Kebangkitan ini pun tidak terelakkan, karena dunia sedang bergulat dalam persaingan antarnilai untuk menentukan corak peradaban di masa depan. Selain itu, dinamika internasional telah mengarah pada perwujudan satu peradaban global yang tunggal dan saling berbaur (single interfused global civilization)," jelas Yahya Cholil Staquf dikutip dari ANTARA .***

 

 

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler