Gubernur Jawa Tengah Galakkan Pemantauan dan Operasi Pasar di Beberapa Kabupaten dan Kota untuk Cegah Inflasi

27 Maret 2023, 21:08 WIB
Gubernur Jawa Tengah Galakkan Pemantauan dan Operasi Pasar di Beberapa Kabupaten dan Kota untuk Cegah Inflasi/Dok. jatengprov.go.id /

CilacapUpdate.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tengah menggalakkan pemantauan komoditas kebutuhan pokok dan mengadakan operasi pasar di beberapa kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan inflasi di daerah tersebut. Ganjar mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, secara daring dari Grhadhika Bhakti Praja pada Senin (27/3/2023).

“Mudah-mudahan minggu ini kawan-kawan akan turun, melihat dan mengecek ke pasar mana-mana yang kurang dan harus diintervensi,” kata Ganjar, Dikutip CilacapUpdate dari laman resmi jatengprov.go.id (27/3/2023).

Baca Juga: Daerah Paling Pintar di Jawa Tengah Menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Sukoharjo Diposisi Terakhir

Ganjar menyatakan harapannya bahwa minggu ini timnya akan turun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengecek pasar mana saja yang kurang dan perlu diintervensi.

Menurutnya, Mendagri juga telah menyampaikan bahwa beberapa komoditas yang patut diwaspadai sebagai faktor kenaikan inflasi pada bulan Ramadan antara lain beras, cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi.

Saat ini, berdasarkan data dari https://hargajateng.org pada Minggu (26/3/2023), harga beberapa komoditas di Jawa Tengah masih tergolong aman seperti:

- beras premium seharga Rp13.000 per kilogram,

- beras medium seharga Rp11.600 per kilogram,

- cabai rawit merah seharga Rp70.000 per kilogram,



- cabai rawit hijau seharga Rp42.600 per kilogram,

- daging ayam ras seharga Rp33.000 per kilogram, dan

- telur ayam ras seharga Rp29.800 per kilogram.

Baca Juga: Daftar SMA Paling Top di Jawa Tengah Mampu Menembus Ranking 100 Terbaik Nasional Menurut LTMPT, No.1 Boyolali

Meskipun demikian, Ganjar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan bupati/wali kota tetap mencanangkan gerakan terjun langsung ke lapangan dan operasi pasar untuk mencegah lonjakan inflasi.

Termasuk untuk komoditas yang sudah dan belum panen agar bisa dihitung seperti halnya beras yang sudah stabil karena panennya sudah tinggi.

Menurut Ganjar, intervensi untuk mengendalikan harga harus dilakukan secepat mungkin, baik di tingkat produsen, suplier, hingga konsumen. Dengan begitu, inflasi dapat dicegah sedini mungkin.

“Termasuk komoditas yang sudah panen dan belum panen, agar kami bisa menghitung. Seperti beras, kan sudah stabil karena panennya sudah tinggi,” ucap gubernur.

Baca Juga: JATENG MENDUNIA! Daftar Kampus Swasta Terbaik di Jawa Tengah Versi UniRank 2023, No. 1 Dari Semarang

Selain itu, di tengah Ramadan biasanya terjadi peningkatan harga. Oleh karena itu, Ganjar meminta agar segera melakukan pengecekan dan intervensi yang diperlukan seperti operasi pasar agar inflasi dapat terkendali.

“Di tengah Ramadan biasanya ada peningkatan (harga). Maka saya minta segera cek, lakukan intervensi, semacam operasi dan sebagainya, agar kita bisa mengendalikan inflasi itu,” jelas Ganjar.

Dalam upayanya mengendalikan inflasi di daerahnya, Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar setempat.

Baca Juga: Sudah Ada Rencana Libur Lebaran Kemana? Simak 17 Pantai Terindah di Jepara Jawa Tengah dengan View Memukau

Ganjar berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, dapat tercipta situasi yang kondusif dan harga bahan pokok dapat terjaga stabil.

Oleh karena itu, Ganjar mengimbau masyarakat untuk tidak mempermainkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok yang cukup di daerahnya.***

Editor: Siyam

Sumber: Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler