Sejarah Asal Usul Kabupaten Kebumen: KI MADUSENO PUNGGAWA SULTAN AGUNG PENUMPAS VOC di Batavia

18 Maret 2023, 22:01 WIB
Ilustrasi Sejarah Asal Usul Kabupaten Kebumen: Ki Maduseno PUNGGAWA SULTAN AGUNG PENUMPAS VOC di Batavia /Tangkapan layar Instagram/ @bayu_ario

CilacapUpdate.com -  Dibawah ini merupakan sederet asal usul sejarah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang jarang orang ketahui, padahal memiliki cerita yang menarik untuk ditelisik.

Kebumen merupakan kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Tengah dengan luas 1 211,74.

Kota ini sering diabaikan oleh para wisatawan, padahal kota ini memiliki banyak potensi wisata yang dapat dinikmati.

Sebagai sebuah kota kecil, Kebumen terkenal dengan alamnya yang indah dan suasana yang tenang. Banyak sekali tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di Kebumen.

Dibalik keindahan alam dan kekayaan budayanya ternyata Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah menyimpan sejarah asal usul berdirinya yang panjang.

Baca Juga: TERBONGKAR, TikTokers Kota Kediri Sambil Rebahan Dapat Saldo DANA Gratis, 100 Persen Siapa Mau?

Sejarah merupakan catatan dari masa lalu yang menjadi bagian dari identitas suatu bangsa atau negara.

Mengenal sejarah Kabupaten Kebumen dapat membantu kita mempelajari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu dan mencegah terjadinya kesalahan serupa di masa depan.

Contohnya, dengan mempelajari sejarah perang dunia, kita dapat menghindari terjadinya perang yang serupa di masa depan.

Sejarah adalah bagian penting dari budaya dan identitas suatu negara atau bangsa. Dengan memahami sejarah, kita dapat memahami budaya dan identitas tersebut.

Sebagai contoh, dengan mempelajari sejarah Kabupaten Kebumen, kita dapat memahami budaya dan nilai-nilai yang menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia.

Mengenal sejarah dapat membantu kita mengembangkan wawasan dan pemahaman tentang kehidupan, budaya, dan nilai-nilai yang ada di masa lalu. Hal ini dapat membantu kita memahami peristiwa dan fenomena yang terjadi di masa kini dengan cara yang lebih baik.

Sejarah juga merupakan bagian dari warisan budaya suatu negara atau bangsa. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.

Hal ini dapat membantu kita memperkaya dan mempertahankan keanekaragaman budaya yang ada di dunia.

Berikurt ini merupakan sederet sejarah asal usul Kabupaten Kebumen yang menarik untuk kita telisik bersama.

Sejarah Asal Usul Kabupaten Kebumen

Dilansir dari kebumenkab.go.id, sejarah awal mula Kebumen tidak terlepas dari sejarah Mataram Islam. Mataram membawa pengaruh terhadap terbentuknya kebumen. Kebumen adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dengan ibukotanya adalah Kota Kebumen.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara di Utara, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas Berdasarkan penelusuran penelitian, penetapan hari jadi Kebumen ditetapkan pada 21 Agustus 1629 didasarkan pada peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan keteladanan.

Baca Juga: Manfaat Semangka Untuk Kesuburan Pria dan Wanita, Simak Untuk Kebahagiaan Pasanganmu

Maka peristiwa dimana Kiai Bodronolo membantu penyediaan dan perbekalan pasukan Sultan Agung dalam menyerang Batavia merupakan suatu peristiwa penting yang bisa dijadikan sebagai teladan.

Selain diyakini oleh masyarakat Kebumen sendiri, cerita mengenai peran Ki Maduseno, Nyi Pembayun (Keluarga Ki Bodronolo) termasuk Ki Bodronolo dalam membantu Sultan Agung menyerang VOC Belanda di Batavia juga diyakini kebenarannya oleh masyarakat Tapos, Depok, Jawa Barat dalam Babad Tuk Kali Sunter dan cerita tuturnya.

Dalam konteks kebangsaan saat ini, apa yang dilakukan oleh Ki Bodronolo dalam membantu Sultan Agung memerangi VOC Belanda merupakan perwujudan bentuk nasionalisme.

Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, dokumen dan studi komparasi dengan pendekatan yuridis normatif, maka hari jadi Kabupaten Kebumen ditetapkan tanggal 21 Agustus 1629 berkaitan dengan peran Ki Bodronolo membantu Sultan Agung dalam melakukan penyerangan terhadap Belanda di Batavia.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu menetapkan Peraturan Daerah mengenai Hari Jadi Kabupaten Kebumen yang ditetapkan dalam Perda Nomor 3 Tahun 2018 Sejarah awal mula Kebumen tidak telepas dari sejarah Mataram Islam.

Mataram membawa pengaruh terhadap terbentuknya Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I.

Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia.

Saat itu Kebumen masih bernama Panjer. Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli.

Baca Juga: Balita dan Ibu Hamil di Kota Jambi Cair 750.000, Berikut Info Pencairan Bansosnya, Apakah Sebelum Puasa?

Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.

Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun.

Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini.

Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas , karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya.

Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/perang kendang/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta.

Peran utama Tumenggung Arungbinang I sesungguhnya adalah sebagai utusan rahasia antara Sinuhun PB II maupun PB III dengan Sri Sultan HB I (P.Mangkubumi) dan juga utusan rahasia Sinuhun PB II maupun PB III dengan P. Sambernyawa (KGPAA Mangkunegoro I).

Posisi yang sangat strategis ini tentu jangan sampai ketahuan pihak Belanda. Hal ini tercatat dalam naskah-naskah yang tersimpan di Reksopustoko Mangkunegaran maupun di Sasono Pustoko Keraton Surakarta, dan juga di Museum Radyapustaka Solo. Jabatan tertinggi yang dicapai Tumenggung Arungbinang I saat itu adalah sebagai Senapati/Panglima Besar Prajurit Keraton Surakarta.

Sebenarnya beliau menjadi kandidat Patih Keraton Surakarta, karena ada yang "membocorkan" kiprah beliau sebagai penghubung rahasia antara Keraton Surakarta dengan Keraton Ngayogyakarta maupun Kadipaten Mangkunegaran maka pihak Belanda amat sangat berkeberatan.

Demikian tadi deretan asal usul sejarah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Semoga bermanfaat.***

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Kebumenkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler