Indonesia Menilai Kekerasan di Gaza sebagai Kejahatan Kemanusiaan: Menteri Luar Negeri Indonesia Mendesak PBB

- 27 Oktober 2023, 12:32 WIB
Indonesia Menilai Kekerasan di Gaza sebagai Kejahatan Kemanusiaan: Menteri Luar Negeri Indonesia Mendesak PBB/Tangkap Layar/ANTARA/HO-Kemlu RI
Indonesia Menilai Kekerasan di Gaza sebagai Kejahatan Kemanusiaan: Menteri Luar Negeri Indonesia Mendesak PBB/Tangkap Layar/ANTARA/HO-Kemlu RI /

CilacapUpdate.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, telah menggambarkan eskalasi kekerasan di Gaza sebagai kejahatan kemanusiaan, sambil mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendorong Israel dan Hamas segera menghentikan pertempuran.

Dalam pidatonya pada sesi darurat Majelis Umum PBB pada Kamis, 26 Oktober, Retno meminta agar kekerasan di Gaza dihentikan dengan segera, perlindungan warga sipil diutamakan, dan bantuan kemanusiaan disalurkan dengan cepat.

Dikutip dari ANTARA,Dalam pernyataan tertulisnya, Retno menyampaikan permohonan ini bukan hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, ibu, dan nenek.

Dia memohon agar pembunuhan dihentikan, warga sipil dilindungi, dan akses bantuan kemanusiaan segera diberikan. Kata-katanya yang kuat mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Baca Juga: Event Diamond Kuning ML 2023: Simak Cara Mudah Dapatkan Diamond Gratis dan Skin Hero Terbaru Mobile Legends!

"Saya berdiri di sini tidak hanya sebagai Menlu Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, ibu, dan nenek. Saya mohon tolong hentikan pembunuhan, lindungi warga sipil, dan beri akses ke bantuan kemanusiaan. Gunakan hati kalian untuk keadilan dan kemanusiaan,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya.

Retno menyoroti banyak pertemuan PBB yang telah diadakan untuk membahas isu Palestina, namun seringkali gagal karena kepentingan politik yang sempit. Dia menyatakan kekecewaannya terhadap ketidakmauan dunia untuk menyaksikan tragedi di Gaza, di mana serangan dan pembantaian terus berlanjut.

Selain itu, Retno mengecam ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan yang diperlukan, dengan merujuk pada beberapa resolusi yang gagal karena hak veto anggota tetap Dewan Keamanan.

Menghadapi hal ini, Retno memanggil Majelis Umum PBB untuk menjalankan peran yang tidak dapat diemban oleh Dewan Keamanan. Majelis Umum harus menunjukkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa memegang teguh martabat dan nyawa manusia.

Halaman:

Editor: Siyam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x