127 Korban Meninggal, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Jadi Sorotan Dunia

2 Oktober 2022, 12:53 WIB
127 Korban Meninggal, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Jadi Sorotan Dunia /Twitter/pelatih bart/

CilacapUpdate.com - Pada hari Minggu, halaman New York Times menjadi berita utama kerusuhan di pertandingan sepak bola Indonesia yang menyebabkan beberapa penggemar tewas.

Penggunaan gas air mata oleh polisi selama insiden itu disorot. Banyak netizen di media sosial yang menyayangkan, meyakini hal itu turut memperburuk suasana hingga menyebabkan banyak korban berjatuhan.

Baca Juga: Gacor Saat Laga Tandang, PSCS Cilacap Gulung Nusantara United di Magelang

Berita kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 yang menewaskan 127 orang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, menjadi headline di berbagai situs online luar negeri.

Dikutip dari laman The New York Times, melaporkan bahwa petugas keamanan mencoba membubarkan massa dengan memukul dan menendang pendukung. Saat pertempuran pecah, pihak berwenang menembakkan gas air mata ke halaman dan tribun.

Sebuah video dari tempat kejadian menunjukkan para penonton melarikan diri dari awan gas air mata di tanah.

Outlet berita lokal mengatakan ribuan penggemar mengalami kesulitan bernapas dan beberapa akhirnya pingsan.

Baca Juga: Link Nonton Kingdom Season 4 Episode 26 (END) Sub Indo Gratis Bukan di Oplovers, dan AnimeKompi

The Guardian, portal berita terkemuka Inggris, menjadi berita utama setelah laporan bahwa lebih dari 120 orang tewas dalam kerusuhan di pertandingan sepak bola di Indonesia.

Dikatakan ada banyak korban setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan kepanikan di antara para pendukung di Stadion Kanjuruhan.

Lebih dari 100 orang tewas dan liga dihentikan sementara kerusuhan sepak bola berakhir dengan bencana, tulis Foxsports Australia di bawah judul berita utama.

Kemenangan 3-2 Persebaya atas rival Arema di derby Jawa Timur memicu banjir pendukung untuk menyerbu lapangan setelah peluit panjang dibunyikan.

Polisi anti huru hara menanggapi dengan gas air mata di dalam stadion, dan rekaman mengerikan yang dibagikan di media sosial menunjukkan para penggemar melarikan diri dari asap tebal melewati pagar.

Baca Juga: Kakkou no Iinazuke Episode 23 dan 24 Sub Indo Telah Dirilis! Berikut Akses Link Selain Gomunime, dan Otakudesu

Gas air mata membuat ribuan penggemar terengah-engah dan banyak yang akhirnya pingsan.

Kerusuhan sepak bola paling mematikan terjadi pada 24 Mei 1964, di Stadion Nasional Peru di Lima, dengan 326 orang.

Sejumlah media terkemuka lainnya, termasuk The Mirror dan The Sun, juga telah melaporkan kerusuhan sepak bola, yang memiliki korban terbanyak kedua di dunia.***

Editor: Siyam

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler