Bagi Rehan, pengakuan itu hanya sebagai bentuk perlawanan.
Namun bagi Diar peristiwa itu meninggalkan kesan untuknya.
Sejak saat itu Diar menganggap Rehan adalah sahabat sekaligus pahlawannya.
Penjaga panti tersentuh akan pengakuan Diar, dan tersadar atas kesalahan besar yang ia lakukan selama ini.
Tabungan yang hampir terkumpul untuk naik haji diambilnya untuk membiayai pengobatan Rehan ke ibu kota.
Pasca proses pengobatan, Rehan dititipkan di rumah singgah di ibu kota selama enam bulan.
Rumah singgah mengajarkan Rehan tentang arti sebuah keluarga.
Bang Ape, pemilik rumah singgah itu mengajarkan banyak hal kepada Rehan.