Network
CilacapUpdate.com - Pemerintah Indonesia terus mengupayakan percepatan pembangunan ruas jalan tol yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung pergerakan ekonomi di wilayah tersebut.
Salah satu proyek jalan tol yang sedang berjalan adalah pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta, yang memiliki panjang mencapai 96,57 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp27,48 triliun.
Namun, proyek ini telah menelan anggaran besar, mencapai 100 triliun rupiah, dan masih memerlukan waktu beberapa tahun lagi untuk rampung.
Pembangunan infrastruktur jalan tol ini memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu mempercepat perputaran ekonomi di masyarakat sekitarnya.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah terus berupaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan ini.
Selain itu, pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta juga diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan yang sudah sangat mengganggu lalu lintas di Provinsi Jawa Tengah.
Bukan hanya pemerintah yang terlibat dalam pembangunan ini, tetapi juga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang turut serta menyelesaikan proyek ini dalam rangka Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurut informasi yang diambil dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Solo-Yogyakarta diperkirakan akan selesai pada tahun 2024 mendatang.
Saat ini, fokus utama pengerjaan berada pada Seksi 1, yang mencakup wilayah dari Kartosuro hingga Simpang Susun (SS).
Menurut KemenPUPR, tahapan PSN Tol Solo-Yogyakarta ini merupakan pembangunan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat.
Baca Juga: Gerbang Tol Salatiga: Menikmati Pemandangan Langka Erupsi Merapi dan Keindahan Alam Jawa Tengah
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan harapannya bahwa pada tahun 2024, masyarakat sudah dapat memanfaatkan jalan tol ini hingga Purwomartani.
Konstruksi ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta pada Seksi 1 memiliki panjang mencapai 42,38 kilometer.
Pengerjaannya dibagi dalam 2 paket yang dikerjakan oleh kontraktor PT Jogjasolo Marga Makmur.
Paket pertama, yaitu Seksi 1 paket 1.1, mencakup ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,30 kilometer.
Sedangkan paket kedua, yaitu Seksi 2 paket 1.2, melibatkan ruas Klaten-Purwomartani sepanjang 20,08 kilometer.
Keberadaan Jalan Tol Solo-Yogyakarta sangat dinantikan oleh masyarakat. Diperkirakan nantinya akan ada lebih dari 25 ribu kendaraan yang melintas setiap harinya.
Baca Juga: Revitalisasi Tol Pasuruan-Probolinggo: Dari Mangkrak 10 Tahun hingga Triliunan Dana Terbuang
Menteri Basuki Hadimuljono mengungkapkan, "Tol ini sangat ditunggu masyarakat karena lebih dari 25 ribu kendaraan lewat Solo-Yogja setiap harinya, sehingga sudah crowded, bahkan di periode tertentu sangat macet. Segera kita selesaikan supaya lalu lintasnya lebih lancar lagi."
Meski proyek ini telah menelan anggaran yang besar, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikannya demi kemajuan ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah Solo-Yogyakarta.
Dengan panjang total mencapai 96,57 kilometer, Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan menjadi salah satu arteri penting yang menghubungkan dua kota penting di Jawa Tengah, Solo dan Yogyakarta.
Proyek ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemacetan yang selama ini menjadi masalah serius di wilayah tersebut.
Meski ada kendala anggaran, pemerintah bersama dengan pihak terkait terus berupaya untuk memastikan bahwa pembangunan ini akan selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dengan begitu, masyarakat Solo-Yogyakarta dan wilayah sekitarnya akan segera dapat menikmati manfaat dari keberadaan Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang dinantikan begitu lama.***
