Diperkirakan bahwa pembangunan bandara ini akan menghabiskan dana sekitar 600 miliar rupiah.
Baca Juga: SULTENG CERAH! 6 Pilihan Investasi Jangka Panjang di Provinsi Sulawesi Tengah, Mau Sukses?
Angka yang fantastis ini bukan hanya sekadar representasi angka, tetapi juga simbol komitmen untuk meningkatkan konektivitas, pariwisata, dan ekonomi wilayah.
Berkontribusi pada Target Nasional: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
Tak hanya menjadi proyek lokal, Bandara Maulana Frins Mandapar juga merupakan bagian dari target nasional.
Masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, bandara ini bukan sekadar aset bagi Sulawesi Tengah, tetapi juga aset bagi seluruh Indonesia.
Dengan menjadi salah satu dari 10 bandara yang direncanakan selesai pada tahun 2024, proyek ini memperlihatkan kontribusi nyata dalam memenuhi tujuan pembangunan nasional.
Menghormati Kearifan Lokal: Nama Bandara Maulana Frins Mandapar
Proyek ambisius ini juga memiliki dimensi budaya yang tak bisa diabaikan. Nama Bandara Maulana Frins Mandapar bukanlah pilihan yang acak, tetapi sebuah penghormatan kepada sejarah dan jasa-jasa Raja di Kerajaan Banggai.
Baca Juga: 20 Peluang Bisnis yang Menjanjikan di Sulawesi Tengah, Jangan Tertinggal!
Nama ini bukan hanya sekadar serangkaian kata, tetapi juga cerminan dari semangat menghormati warisan dan kebijaksanaan lokal.***