Pada 20 November 2019, jalan bawah tanah ini diresmikan dan mulai beroperasi. Dengan panjang mencapai 1,3 kilometer, jalan ini tidak hanya menjadi yang terpanjang di Indonesia, tetapi juga menjadi penghubung vital antara Purworejo dan Yogyakarta.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan jalan ini sangat strategis, yaitu di bawah Bandara Internasional Yogyakarta.
Keunikan ini tidak hanya menciptakan kemudahan aksesibilitas, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Yogyakarta.
Baca Juga: Hemat Budget, Nikmati Kenyamanan: 12 Hotel Dekat Kampus UNY Yogyakarta
Jalan ini dirancang dengan lebar 7,85 meter dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir, termasuk rumah pompa yang dilapisi waterstop untuk mencegah risiko banjir.
Dalam hal keselamatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyediakan 8 pintu darurat di sisi kanan dan kiri jalan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra bagi para pengguna jalan dalam situasi darurat.
Dengan adanya standar keselamatan yang tinggi, jalan bawah tanah ini memberikan rasa aman bagi para pengendara dan pejalan kaki.
Kesan unik dari jalan bawah tanah ini juga diperkuat oleh elemen-elemen seni dan budaya.