Inilah Kota-kota Paling Miskin di Provinsi Aceh, Terkejut dengan Peringkat Pertamanya!

- 9 April 2023, 22:42 WIB
Ilustrasi Penduduk Miskin. Inilah Kota-kota Paling Miskin di Provinsi Aceh, Terkejut dengan Peringkat Pertamanya!/Tangkapan Layar/Freepik.com @dipshri
Ilustrasi Penduduk Miskin. Inilah Kota-kota Paling Miskin di Provinsi Aceh, Terkejut dengan Peringkat Pertamanya!/Tangkapan Layar/Freepik.com @dipshri /

CilacapUpdate.com - Provinsi Aceh yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama dari sektor kelautan dan perikanan.

Namun, di balik potensi tersebut, Provinsi Aceh juga menghadapi permasalahan dalam hal kemiskinan di beberapa wilayahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 Provinsi Aceh memiliki luas wilayah sebesar 56.839,09 Km² dengan jumlah penduduk mencapai 5.407.855 jiwa.

Wilayah administratif Provinsi Aceh terdiri dari 18 kabupaten dan 5 kota yang tersebar di seluruh wilayah provinsi tersebut.

Pemeringkatan kota termiskin di Provinsi Aceh diukur berdasarkan data persentase penduduk miskin yang dirilis oleh BPS Aceh.

Baca Juga: Jangan Nekat Cari Makanan Disini, Polisi Syariat Aceh Barat Baru Tutup Rumah Makan yang Buka Siang Hari

Dari data tersebut, terdapat empat kota yang masuk ke dalam kategori termiskin di Provinsi Aceh.

1. Kota Subulussalam

Kota Subulussalam yang terletak di ujung timur Provinsi Aceh menempati peringkat pertama sebagai kota termiskin di wilayah tersebut. Kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 95.199 jiwa pada tahun 2022.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, persentase penduduk miskin di Kota Subulussalam mencapai 17,65 persen pada tahun 2021.

Angka tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 1 dari 6 penduduk di kota ini masih hidup dalam kondisi kemiskinan.

Kemiskinan di Kota Subulussalam terkait dengan sejumlah faktor, seperti minimnya lapangan pekerjaan dan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Sebagian besar penduduk di kota ini mengandalkan sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber penghasilan utama.

Namun, produktivitas sektor tersebut masih rendah akibat kurangnya akses terhadap teknologi modern dan bantuan pemerintah yang memadai.

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Kota Subulussalam, dibutuhkan upaya yang komprehensif dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat sektor pertanian dan perikanan, misalnya dengan memberikan pelatihan dan bantuan teknologi modern.

Selain itu, perlu juga dibangun infrastruktur yang memadai, termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Dalam jangka panjang, pemerintah juga perlu memperkuat investasi di sektor-sektor strategis untuk meningkatkan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian daerah.

Tidak kalah penting, partisipasi aktif dari masyarakat dalam program-program pemberdayaan ekonomi lokal juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan penduduk di Kota Subulussalam.

Baca Juga: Banda Aceh Jangan Sedih! Kapan Pengumuman Formasi CPNS dan PPPK 2023 di Banda Aceh? Cek Alur Usulannya

Meskipun terdapat permasalahan dalam hal kemiskinan, Kota Subulussalam tetap memiliki potensi besar untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kota ini dapat bergerak maju dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.

2. Kota Sabang

Kota Sabang yang terletak di ujung barat Provinsi Aceh menempati peringkat kedua sebagai kota termiskin di wilayah tersebut. Kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 43.208 jiwa pada tahun 2022.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, persentase penduduk miskin di Kota Sabang mencapai 15,32 persen pada tahun 2021.

Meskipun tidak sebesar persentase penduduk miskin di Kota Subulussalam, angka tersebut tetap menunjukkan adanya tantangan dalam mengatasi kemiskinan di kota ini.

Kemiskinan di Kota Sabang juga terkait dengan sejumlah faktor, seperti minimnya lapangan pekerjaan dan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Sebagian besar penduduk di kota ini mengandalkan sektor pariwisata dan perikanan sebagai sumber penghasilan utama.

Namun, produktivitas sektor tersebut masih perlu ditingkatkan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup bagi penduduk setempat.

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Kota Sabang, dibutuhkan upaya yang komprehensif dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat sektor pariwisata dan perikanan, misalnya dengan memberikan pelatihan dan bantuan teknologi modern.

Selain itu, perlu juga dibangun infrastruktur yang memadai, termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Pemerintah juga perlu memperkuat investasi di sektor-sektor strategis untuk meningkatkan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian daerah.

Program-program pemberdayaan ekonomi lokal juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan penduduk di Kota Sabang.

Baca Juga: Aceh Barat Jangan Sedih! Kapan Pengumuman Formasi CPNS dan PPPK 2023 di Aceh Barat? Cek Alur Usulannya

Di samping upaya pemerintah, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting dalam mengatasi permasalahan kemiskinan di Kota Sabang.

Masyarakat dapat membangun usaha kecil dan menengah yang dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka.

Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam program-program pemberdayaan ekonomi lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.

Dalam jangka panjang, Kota Sabang dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya dengan potensi sumber daya alam dan sektor pariwisata yang dimilikinya.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kota ini dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan mencapai kemajuan yang lebih baik di masa depan.

3. Kota Lhokseumawe

Kota Lhokseumawe, yang terletak di Provinsi Aceh, memiliki jumlah penduduk sebanyak 191.396 jiwa pada tahun 2022. Berdasarkan data BPS Aceh, persentase penduduk miskin di Kota Lhokseumawe mencapai 11,16 persen pada tahun 2021.

Meskipun jumlah penduduk Kota Lhokseumawe lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Subulussalam dan Kota Sabang, persentase penduduk miskin di Kota Lhokseumawe ternyata lebih rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki jumlah penduduk yang besar, Kota Lhokseumawe mampu mengurangi angka kemiskinan dengan baik.

Tentu saja, meskipun memiliki persentase penduduk miskin yang lebih rendah, masih banyak warga Kota Lhokseumawe yang hidup dalam kemiskinan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial di Kota Lhokseumawe.

Pemerintah Kota Lhokseumawe perlu berupaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk membantu mengurangi angka kemiskinan.

Selain itu, program-program sosial seperti bantuan pangan dan kesehatan dapat ditingkatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Pengembangan sektor pariwisata juga dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan pendapatan dan mengurangi angka kemiskinan di Kota Lhokseumawe.

Kota ini memiliki berbagai potensi wisata yang bisa dimanfaatkan, seperti wisata pantai, wisata alam, dan wisata sejarah.

Dengan adanya berbagai upaya tersebut, diharapkan Kota Lhokseumawe dapat terus mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

4. Kota Langsa

Kota Langsa, yang terletak di Provinsi Aceh, merupakan salah satu kota yang termasuk dalam daftar kota termiskin di Aceh.

Dengan jumlah penduduk sebesar 192.630 jiwa pada tahun 2022, persentase penduduk miskin di Kota Langsa mencapai 10,96 persen pada tahun 2021, menurut data BPS Aceh.

Meskipun persentase penduduk miskin di Kota Langsa lebih rendah dibandingkan dengan tiga kota lainnya yang termasuk dalam daftar kota termiskin di Aceh, tetap saja masih banyak warga Kota Langsa yang hidup dalam kondisi yang sulit dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.

Untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kota Langsa, pemerintah setempat harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan agar masyarakat memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memperoleh pekerjaan dan meningkatkan pendapatan.

Selain itu, pemerintah juga dapat mengembangkan sektor pariwisata dan sektor usaha kecil dan menengah untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian di daerah ini.

Baca Juga: PASAR ACEH! Harga Cabai di Provinsi Aceh Jelang Ramadhan 2023 Berdasar Data PIHPS, Berapa?

Selain upaya dari pemerintah, masyarakat Kota Langsa juga dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah kemiskinan. Misalnya, melalui program-program sosial dan kegiatan-kegiatan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menghemat penggunaan sumber daya alam agar tercipta keberlanjutan ekonomi dan lingkungan yang lebih baik.

Dengan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Langsa dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.***

Editor: Siyam

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x