Transformasi Dana 270 Miliar, Ternyata Desa Ini Malah Dikeruk Menjadi Waterboom Terbesar di Yogyakarta

7 Oktober 2023, 12:35 WIB
Transformasi Dana 270 Miliar, Ternyata Desa Ini Malah Dikeruk Menjadi Waterboom Terbesar di Yogyakarta/Ilustrasi: Instagram.com @waterboomjogja /

CilacapUpdate.com - Sebuah proyek megah sedang mengguncang Yogyakarta saat ini, dan tidak sedikit orang yang penasaran dengan perkembangannya.

Proyek ini tidak lain adalah pembangunan waterpark terbesar di Yogyakarta, yang memakan dana sebesar Rp270 miliar.

Yang mengejutkan, proyek ini melibatkan pengubahan tanah kas desa seluas 77.000 m2 menjadi sebuah wahana permainan air yang modern.

Dengan 5.000 m2 dari total lahan tersebut digunakan untuk arena permainan, sementara sisanya disediakan sebagai ruang hijau dan parkiran. Luasnya yang luar biasa ini membuatnya disebut sebagai waterboom terbesar se-Asia Tenggara.

Salah satu daya tarik utama tempat ini adalah kolam ombak yang memberikan pengunjung sensasi berenang seperti di pantai.

Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah teknologi canggih yang memungkinkan pengunjung merasakan 8 tingkatan berbeda dari ombak.

Terlebih lagi, meskipun menghadirkan ombak yang serupa dengan pantai, keselamatan pengunjung tetap menjadi prioritas utama.

Baca Juga: Pilih Hotel Dekat UNY Yogyakarta dengan Fasilitas Memadai dan Harga Terbaik

Tempat ini bahkan telah mendapatkan sertifikat Clean, Healthy, Safety, and Environment (CHSE), menegaskan komitmennya terhadap keamanan dan lingkungan.

Konsep yang diterapkan dalam waterboom ini adalah perpaduan antara elemen budaya Yogyakarta dan sentuhan gaya Eropa.

Tujuannya adalah memberikan pengunjung pengalaman unik bermain di suasana kampung bajak laut tropis.

Ada 19 jenis wahana yang ditawarkan, masing-masing dirancang untuk memacu adrenalin pengunjung dengan mempertimbangkan usia mereka.

Waterboom terbesar di Yogyakarta ini terletak di Tanah Kas Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Awalnya, tempat ini dikenal dengan nama Jogja Bay ketika diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono pada tahun 2015.

Namun, seperti banyak bisnis lainnya, proyek ini tidak terhindar dari dampak pandemi yang melanda pada tahun 2020.

Kepemilikan dan manajemen tempat ini memutuskan untuk melakukan rebranding dengan harapan dapat menarik lebih banyak pengunjung.

Baca Juga: Mengagumi Pemandangan Laut: 9 Hotel Dekat Pantai Gunung Kidul Yogyakarta

Akhirnya, nama tempat ini diubah menjadi Waterboom Jogja untuk menciptakan kesan yang lebih akrab. Keputusan ini diambil setelah tempat ini sempat tutup selama pandemi, yang mengganggu stabilitas keuangan mereka.

Bahkan, puluhan karyawan harus dirumahkan karena kesulitan pembayaran gaji. Meskipun demikian, dengan pembukaan kembali Waterboom Jogja, pengunjung sekarang dapat menikmati wahana permainan yang spektakuler.

Sebagai informasi tambahan, Waterboom Jogja dioperasikan oleh PT Taman Wisata Jogja, yang memiliki afiliasi dengan perusahaan yang memiliki waterboom terkenal di Bali.

Baca Juga: Terbanyak! Kota Yogyakarta Borong 20 SMA Terbaik Masuk Top 1000 Sekolah se-Indonesia, SMAN 8 YOGYAKARTA Juara

Kehadiran afiliasi ini telah menghadirkan standar keamanan dan konsep yang memenuhi standar internasional, menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata air terbaik di Asia Tenggara.

Waterboom Jogja bukan hanya sekadar wahana permainan air biasa. Ini adalah cerminan dari transformasi besar yang telah terjadi di Tanah Kas Desa Maguwoharjo.

Dana sebesar Rp270 miliar yang dikeluarkan untuk proyek ini telah menciptakan oase modern yang mempesona di tengah kesejukan Yogyakarta.

Dengan luasnya yang mencapai 77.000 m2, waterboom ini tidak hanya menawarkan kesenangan dan kegembiraan, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada perekonomian dan pariwisata daerah.

Baca Juga: 12 Hotel Dekat Kampus UNY Yogyakarta yang Cocok untuk Wisatawan dan Mahasiswa

Selain itu, dengan peningkatan keamanan dan komitmen terhadap lingkungan, tempat ini siap untuk menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal dan internasional.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler