Tunjukan Pemulihan Ekonomi: Dolar AS Menguat Tajam Setelah Indeks Manufaktur AS Melampaui Perkiraan Pasar

2 Mei 2023, 11:37 WIB
Menunjukkan Pemulihan Ekonomi: Dolar AS Menguat Tajam Setelah Indeks Manufaktur AS Melampaui Perkiraan Pasar/Tangkap layar/pixabay.com/Dolar /

CilacapUpdate.com - Di akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB, Dolar AS mencatat kenaikan yang solid karena Institute for Supply Management (ISM) AS melaporkan indeks manufaktur yang melebihi perkiraan untuk bulan April. Hal tersebut memberikan dorongan positif bagi kekuatan greenback di pasar forex.

Dikutip dari laman resmi Antara bahwa Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berhasil meraih kenaikan sebesar 0,49 persen menjadi angka 102,1527 di akhir perdagangan.

Sementara itu, pada akhir sesi New York, euro terkoreksi menjadi 1,0969 dolar AS dari posisi sebelumnya di 1,1017 dolar AS. Pound Inggris juga terdepresiasi, turun ke level 1,2487 dolar AS dari angka sebelumnya di 1,2563 dolar AS.

Baca Juga: Menjelajahi Fasilitas 17 Sekolah MTs Negeri dan Swasta Terfavorit di Kota Depok Versi Kemendikbud

Pada sesi perdagangan ini, Dolar AS berhasil dibeli seharga 137,4590 yen Jepang, naik dari level 136,24 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Selain itu, greenback juga menguat terhadap beberapa mata uang lainnya seperti franc Swiss yang meningkat menjadi 0,8962 dari 0,8938, serta dolar Kanada yang naik menjadi 1,3540 dari 1,3537. Sedangkan terhadap krona Swedia, Dolar AS naik menjadi 10,3359 dari 10,2638.

Kenaikan Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS dari 46,3 menjadi 47,1 pada April yang dirilis oleh ISM pada Senin, Mei 2023 berhasil mengalahkan konsensus perkiraan pasar sebesar 46,8. Para pedagang bereaksi terhadap laporan tersebut dan menguatkan Dolar AS, menurut analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov.

Dalam hal ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun juga naik sebesar 14,99 basis poin pada Senin Mei 2023, dan memberikan dukungan pada Dolar AS.

Para pedagang juga menunggu petunjuk tentang kebijakan moneter selanjutnya dari Federal Reserve. Di mana, diperkirakan akan terjadi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu Mei 2023.

Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin Mei 2023 setelah indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS naik menjadi 47,1 pada April dari 46,3 pada Maret, melampaui perkiraan pasar.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun juga naik dan Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada Rabu Mei 2023. Para pedagang bereaksi terhadap perkembangan tersebut dan memberikan dukungan pada Dolar AS.***

 

 

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler