Kilang Minyak Terbesar Ini Sukses Ekspor MFO Low Sulphur, Berikut Negara Tujuan Pertamanya!

29 Mei 2024, 14:17 WIB
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan bakal kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur, Rabu 29 Mei 2024. /Nasrulloh/Cilacap Update

CilacapUpdate.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan bakal kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.

Ceremonial lifting perdana produk yang memanfaatkan ekses produk non valuable ini dilaksanakan di gedung Patra Graha, Cilacap, Rabu (29/5/2024).

Seremonial lifting perdana dari area Kilang Cilacap menuju kapal pengangkut produk, dipimpin secara virtual oleh GM Kilang Cilacap, Edy Januari Utama, didampingi Pjs. VP Refinery Planning & Optimization (RPO) PT KPI, Hendri Agustian dan disaksikan jajaran manajemen Kilang Cilacap.

Manager Refinery Bussiness & Optimization (RBO) Kilang Cilacap, Endah Purbarani dalam paparannya menyebutkan keberhasilan ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mengurangi polusi udara terutama dari bahan bakar kapal.

“Bukti konsistensi kami sebagai kilang minyak terbesar di Indonesia untuk terus berinovasi bahkan dari produk yang non valuable sekalipun,” ujarnya. 

Dijelaskan produksi BBM di Kilang Cilacap yang beroperasi pada kapasitas maksimum menyebabkan ekses Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) yang tidak terserap di unit RFCC.

Baca Juga: Kunjungi PT KPI RU IV Cilacap, Menteri ESDM Pastikan Pasokan BBM Aman Jelang Nataru

Dampaknya muncul produk unvaluable berupa MFO High Sulphur yang menurunkan margin.

“Dengan inovasi mengoptimalkan ekses komponen unvaluable dan optimalisasi sarana eksisting kami mampu memroduksi MFO Low Sulphur untuk ekspor,” kata Edy.

Endah menjelaskan, MFO Low Sulphur merupakan bahan bakar kapal yang telah memenuhi regulasi Marine Polution serta peraturan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI.

“Produk ini memiliki kekentalan hingga maksimal 180 centistokes (cSt) pada temperatur 50°C. Digunakan pada industri perkapalan bermesin diesel putaran rendah dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum 0,5%,” jelasnya.

Lifting Perdana MFO Low Sulphur dilakukan melalui Kapal MT Bloom dengan nominasi 200 ribu barrel untuk tujuan Singapura. DOK IST

Pada kesempatan sama, GM Kilang Cilacap, Edy Januari Utama mengungkapkan saat ini kemampuan lifting MFO Low Sulphur sebesar 200 – 400 ribu barrel/bulan.

“Lifting Perdana MFO Low Sulphur dilakukan melalui Kapal MT Bloom dengan nominasi 200 ribu barrel untuk tujuan Singapura,” imbuhnya. 

Keberhasilan inovasi ini berdampak positif bagi Kilang Cilacap karena mampu meningkatkan konversi produk valuable serta mendukung pencapaian target yield product valuable PT KPI.

“Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan margin PT KPI dan Kilang Cilacap mampu memenuhi demand MFO Low Sulphur untuk domestik maupun ekspor,” tegas Edy. 

Baca Juga: Kejuaraan Nasional PT KPI RU4 Criterium Open Championships 2023 Cilacap Diramaikan 600 Pebalap Sepeda

Dikatakan, bahan bakar ini menggantikan penggunaan MFO High Sulphur.

“Inovasi ini juga sebagai peran aktif Indonesia dalam Dewan International Maritime Organization (IMO) yang berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim,” ungkap Edy.

Pjs. VP RPO PT KPI, Hendri Agustian dalam tanggapannya menyebutkan kehadiran MFO Low Sulphur mampu meningkatkan value perusahaan dengan harga jual yang lebih baik.

“Kesuksesan untuk menjadi komitmen dalam pemenuhan menuju Net Zero Emission pada 2060,” ungkapnya.

Hendri menambahkan, target pencapaian Net Zero Emission 2060 dilakukan melalui dua pilar.

“Pilar pertama melalui eksisting bisnis dengan improvisasi produksi seperti MFO Low Sulphur. Pilar kedua melalui "New Green Business",” tutup dia.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler