CilacapUpdate.com – Setelah stasiun Cilacap dan Gumilir yang telah dikembangkan, PT KAI (Persero) DAOP 5 Purwokerto menjanjikan kembali memberangkatkan penumpang dari Stasiun Jeruklegi.
Kabar tersebut disampaikan Vice President PT KAI (Persero) DAOP 5 Purwokerto Danniel Johanes Hutabarat saat penandatangan Naskah Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, di Ruang Gadri Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap, Senin 9 Januari 2023 lalu.
Danniel mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa inovasi di Kabupaten Cilacap khususnya dan akan terus meningkatkannya.
Seperti pengembangan stasiun Cilacap, yang telah ditambahkan 2 pemberangkatan baru, yaitu KA Joglosemarkerto dan KA Kamandaka beberapa waktu lalu.
“Kami juga mengaktifkan kembali Stasiun Gumilir yang sudah 7 tahun tidak beroperasi," kata Dannniel dikutip dari cilacapkab.go.id.
Bukan hanya dua stasiun tersebut, Danniel menambahkan, pihaknya juga akan kembali 'menghidupkan' kembali stasiun Jeruklegi yang sudah lama tidak memberangkatkan penumpang.
"Dalam waktu dekat, kami berencana dapat memberangkatkan penumpang juga dari Stasiun Jeruklegi. Kami berharap dapat terus bekerjasama dalam pengembangan penumpang serta memaksimalkan aset yang kami miliki,” Danniel menambahkan.
Baca Juga: Sempat Molor, Panitia Pengadaan Tanah KIC Targetkan Proses Tahapan Pembayaran Selesai Pekan Ini
Ke depannya, PT KAI DAOP 5 Purwokerto akan terus memaksimalkan kinerja stasiun di Cilacap agar dapat mendukung kegiatan pariwisata yang ada.
Danniel menjelaskan, untuk Kabupaten Cilacap, PT KAI (Persero) DAOP 5 Purwokerto juga telah bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap saat terjadi bencana longsor di Jeruklegi dan Kawunganten dengan mengarahkan masyarakat ke jalur evakuasi sementara jalur kereta api yang rusak diperbaiki.
Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan, objek kesepakatan bersama ini adalah kerja sama peningkatan kualitas pelayanan publik dalam bidang kebencanaan, infrastruktur dan transportasi.
Tentunya dengan ruang lingkup antara lain peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya, penyelenggaraan penanggulangan bencana, pembangunan dan pemeliharaan jalan, dan bidang lain yang disepakati.
“Saya berharap perjanjian kerja sama dari tindak lanjut kesepakatan bersama ini dapat terealisasi dan berjalan secara efektif, sehingga mampu memberikan dampak nyata yang dapat dirasakan secara langsung oleh kedua belah pihak dan terutama kepada masyarakat,” ungkap Yunita.***