Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke-21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut.
Saat itu, Presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milan), Massimo Moratti mengonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick.
Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%.
Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milano menggantikan Moratti.
Perjalanan Erick dan Inter hanya selama tiga tahun. Pada tahun 2016, ia melepas kepemilikan mayoritasnya di klub tersebut kepada perusahaan China, Suning Holdings Group Co.
Tidak lama setelah pelepasan saham Erick Thohir, dua tahun kemudian, jabatan presiden klub dari Erick Thohir diserahkannya kepada Steven Zhang.
Bukan hanya Inter, Erick Thohir juga memiliki klub sepak bola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.
Erick Thohir yang merupakan pendiri sekaligus pemilik klub basket Satria Muda, pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006–2010.