Perjalanan Jembatan Tertua di DKI Jakarta Sejak 1628: Dari Jembatan Inggris Hingga Jembatan Kota Intan

- 3 November 2023, 18:00 WIB
Perjalanan Jembatan Tertua di DKI Jakarta Sejak 1628: Dari Jembatan Inggris Hingga Jembatan Kota Intan/Dok. Instagram.com @awandra_end
Perjalanan Jembatan Tertua di DKI Jakarta Sejak 1628: Dari Jembatan Inggris Hingga Jembatan Kota Intan/Dok. Instagram.com @awandra_end /

CilacapUpdate.com - DKI Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia yang kaya akan sejarah, menyimpan banyak warisan berharga dalam bentuk infrastruktur bersejarah.

Salah satu infrastruktur bersejarah yang patut diperhitungkan adalah jembatan tertua yang telah berdiri sejak tahun 1628.

Jembatan ini bukan hanya sebagai sebuah bangunan, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan waktu dan sejarah panjang DKI Jakarta.

Dalam perjalanan sejarahnya, jembatan ini telah mengalami tiga kali pergantian nama yang menarik untuk dijelajahi. Mari kita selami kisah unik jembatan tersebut, dari Jembatan Inggris hingga Jembatan Kota Intan.

Jembatan Inggris: Saksi Kerusakan dan Perbaikan

Jembatan tertua di DKI Jakarta pertama kali dikenal dengan nama "Jembatan Inggris" pada tahun 1628. Saat itu, jembatan ini dibangun oleh pemerintahan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), sebuah perusahaan perdagangan Belanda yang kuat pada masa itu.

Nama "Jembatan Inggris" mungkin terdengar sedikit aneh, mengingat Belanda adalah yang mendominasi wilayah tersebut pada saat itu.

Sebenarnya, nama ini mencerminkan penggunaan bahasa Inggris yang diperlukan pada masa itu dalam hubungan dagang internasional.

Kisah unik dimulai pada tahun 1628 ketika jembatan ini pertama kali berdiri sebagai Jembatan Inggris. Namun, tidak lama setelah berdiri, jembatan ini mengalami nasib buruk karena mengalami kerusakan akibat penyerangan dari Banten dan Mataram.

Kejadian ini mendorong pemerintah VOC untuk melakukan perbaikan pada tahun 1630. Meskipun terjadi kerusakan, keberadaan jembatan ini menjadi penting karena menghubungkan berbagai komunitas dan fasilitas di wilayah tersebut.

Baca Juga: 10 Cafe Boardgame di Jakarta dan Sekitarnya, No 1 Bertema Stroberi

Jembatan Pasar Ayam: Jembatan Gantung Tunggal

Setelah mengalami perbaikan pada tahun 1630, jembatan ini mendapatkan nama baru, yaitu "Jembatan Pasar Ayam." Namun, nama baru ini mungkin menimbulkan pertanyaan tentang asal-usulnya.

Nama "Pasar Ayam" diambil dari pasar yang berlokasi di dekat jembatan ini. Pilihan nama ini mungkin tampak tidak lazim, tetapi mencerminkan budaya dan aktivitas yang ada di sekitar jembatan tersebut pada masa itu.

Salah satu fitur menarik dari Jembatan Pasar Ayam adalah jenisnya yang unik. Pada saat itu, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan gantung di wilayah tersebut.

Ini menandakan keahlian teknik yang luar biasa dalam membangun jembatan gantung pada era tersebut. Jembatan gantung seperti ini menjadi elemen penting dalam menghubungkan komunitas dan memudahkan akses lintas sungai.

Jembatan Pusat: Menghadapi Tantangan Banjir

Pada tahun 1655, jembatan ini mengalami pergantian nama untuk kedua kalinya menjadi "Jembatan Pusat."

Perubahan ini disebabkan oleh perbaikan yang harus dilakukan setelah banjir menghantam wilayah tersebut.

Banjir adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh infrastruktur pada masa itu, dan jembatan ini bukan pengecualian.

Pergantian nama menjadi "Jembatan Pusat" mencerminkan peran penting jembatan ini dalam memfasilitasi transportasi dan hubungan antarkomunitas di wilayah tersebut.

Banjir seringkali menjadi ancaman serius bagi jembatan-jembatan, dan upaya perbaikan yang terus-menerus diperlukan untuk menjaga infrastruktur ini tetap berfungsi.

Jembatan Kota Intan: Masa Kini dan Masa Depan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, jembatan ini mengalami pergantian nama yang terakhir, yaitu "Jembatan Kota Intan."

Nama ini sesuai dengan lokasi jembatan ini yang terletak di Kota Intan, salah satu bagian penting dari wilayah DKI Jakarta.

Jembatan Kota Intan sekarang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Hal ini menandakan peran penting jembatan ini dalam mempromosikan budaya dan sejarah Jakarta.

Sebagai bagian dari warisan sejarah yang masih berdiri, jembatan ini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan dan warga sekitar yang ingin menjelajahi sejarah DKI Jakarta.

Sejarah jembatan ini yang penuh dengan perubahan nama mencerminkan dinamika wilayah DKI Jakarta selama berabad-abad.

Dari Jembatan Inggris hingga Jembatan Kota Intan, jembatan ini telah menyaksikan perubahan politik, sosial, dan budaya yang memengaruhi wilayah tersebut.

Di balik pergantian nama tersebut, jembatan ini tetap menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan menjadi bagian penting dalam sejarah Jakarta.

Kesimpulan

Jembatan tertua di DKI Jakarta, yang telah berdiri sejak tahun 1628, adalah bukti hidup sejarah panjang wilayah tersebut.

Pergantian nama dari Jembatan Inggris hingga Jembatan Kota Intan mencerminkan perjalanan sejarah yang kaya dan dinamika wilayah DKI Jakarta.

Dalam perjalanannya, jembatan ini menghadapi tantangan, perubahan, dan perbaikan yang membuatnya tetap relevan hingga saat ini.

Jembatan Kota Intan, sekarang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, bukan hanya menjadi jembatan fisik yang menghubungkan dua sisi sungai, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan budaya DKI Jakarta.

Baca Juga: Menghebohkan Terjadi di Jalan Raden, Duren Sawit, Jakarta Timur: Kerangka Manusia Berusia 44-64 Tahun

Sebagai warga Jakarta atau pengunjung yang tertarik pada sejarah, mengunjungi jembatan ini adalah cara yang menarik untuk merasakan sentuhan masa lalu yang masih hidup hingga saat ini.**

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x