Baca Juga: 10 Cafe Boardgame di Jakarta dan Sekitarnya, No 1 Bertema Stroberi
Jembatan Pasar Ayam: Jembatan Gantung Tunggal
Setelah mengalami perbaikan pada tahun 1630, jembatan ini mendapatkan nama baru, yaitu "Jembatan Pasar Ayam." Namun, nama baru ini mungkin menimbulkan pertanyaan tentang asal-usulnya.
Nama "Pasar Ayam" diambil dari pasar yang berlokasi di dekat jembatan ini. Pilihan nama ini mungkin tampak tidak lazim, tetapi mencerminkan budaya dan aktivitas yang ada di sekitar jembatan tersebut pada masa itu.
Salah satu fitur menarik dari Jembatan Pasar Ayam adalah jenisnya yang unik. Pada saat itu, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan gantung di wilayah tersebut.
Ini menandakan keahlian teknik yang luar biasa dalam membangun jembatan gantung pada era tersebut. Jembatan gantung seperti ini menjadi elemen penting dalam menghubungkan komunitas dan memudahkan akses lintas sungai.
Jembatan Pusat: Menghadapi Tantangan Banjir
Pada tahun 1655, jembatan ini mengalami pergantian nama untuk kedua kalinya menjadi "Jembatan Pusat."
Perubahan ini disebabkan oleh perbaikan yang harus dilakukan setelah banjir menghantam wilayah tersebut.
Banjir adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh infrastruktur pada masa itu, dan jembatan ini bukan pengecualian.
Pergantian nama menjadi "Jembatan Pusat" mencerminkan peran penting jembatan ini dalam memfasilitasi transportasi dan hubungan antarkomunitas di wilayah tersebut.
Banjir seringkali menjadi ancaman serius bagi jembatan-jembatan, dan upaya perbaikan yang terus-menerus diperlukan untuk menjaga infrastruktur ini tetap berfungsi.