Jonatan Christie Kalah dengan Pemain Peringkat 119 Dunia pada Partai Tunggal Putra, Ini Pengakuan Jojo...

- 30 September 2023, 08:36 WIB
Foto Atlet bulutangkis Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie (Jojo).
Foto Atlet bulutangkis Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie (Jojo). /PBSI/

CilacapUpdate.com - Dalam pertandingan bulutangkis nomor beregu putra partai kedua, Jonatan Christie harus mengakui kekalahan 0-2 dari pemain Korea. Kejadian ini membuat sebagian besar masyarakat di media sosial merasa bingung.

Mengapa ini menjadi perhatian? Sebabnya adalah Jonatan Christie, yang saat ini menempati peringkat ke-5 dunia, harus menghadapi pemain Korea, Lee Yun-gyu, yang berada di peringkat 119 dunia.

Namun, yang lebih mengherankan adalah kenyataan bahwa Jonatan Christie terlihat tertekan, ragu-ragu, tidak berani, dan tampak tidak dalam kondisi terbaiknya dalam pertandingan tersebut. Hal ini tentu saja memberikan keunggulan bagi Lee Yun-gyu yang bisa bermain lebih santai.

Baca Juga: Polresta Cilacap Pastikan Proses Hukum Terus Berjalan, Pindahkan Pelaku Perundungan Siswa SMP ke Tempat Khusus

Jonatan Christie juga mengungkapkan penyesalannya terhadap performanya yang kurang memuaskan dalam pertandingan tersebut. 

"Jujur, hari ini saya tidak bermain dengan performa terbaik. Saya merasa menyesal akan hal itu. Poin yang diperoleh dalam pertandingan ini sangat penting bagi tim, dan saya mencoba untuk mengatasi tekanan, tetapi saya agak kesulitan untuk tetap tenang," kata dia.

Jonatan Christie kalah dalam dua game langsung dengan skor 15-21 dan 16-21. Hasil ini membuat Indonesia tertinggal 1-2 dalam pertandingan QF Beregu Putra Asian Games 2022.

Pada awal pertandingan, Jonatan Christie sudah tertinggal 4-8. Namun, ia berhasil meraih beberapa angka dengan memanfaatkan kesalahan lawan seperti smash gagal dari Lee, pukulan ke area kosong, dan kesalahan dalam netting, sehingga berhasil mengejar ketertinggalan menjadi 7-8.

Walaupun sempat tertinggal 7-10, Jonatan berhasil mengejar dan mencapai interval game pertama dengan skor 10-11. Setelah istirahat, Jonatan bahkan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 11-11 dan bahkan unggul 12-11 dengan sebuah smash ke arah badan Lee.

Baca Juga: Tak Ingin Terlihat Aktif Oleh Teman di WA? Begini Cara Agar Tak Ketahuan Online di WhatsApp, Gampang Banget!

Namun, kesalahan sendiri yang berupa drop shot yang tersangkut di net, kurangnya kendali atas bola, pengembalian yang terlalu lebar, serta kesalahan dalam netting membuat Indonesia tertinggal 12-16.

Walaupun Jonatan mencoba untuk mengurangi selisih angka menjadi 13-16 dengan sebuah jumping smash, kesalahan sendiri seperti netting yang gagal, kurangnya kendali atau perhatian terhadap bola, dan smash di sisi kanan yang terlalu lebar, membuat Jonatan tertinggal 13-20. Akhirnya, set pertama berakhir dengan skor 15-21 untuk keunggulan Korea.

Jonatan Christie harus memenangkan set kedua untuk memaksa pertandingan rubber game dan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk unggul atas Korea.

Sayangnya, set kedua diawali dengan ketertinggalan Indonesia 2-4 dari Korea. Jonatan mencoba untuk mengejar dengan memanfaatkan kesalahan lawan dan berhasil mempersempit selisih menjadi 3-4.

Namun, kesalahan seperti netting yang tersangkut, smash dari Lee karena bola terlalu tinggi, dan smash dari Jonatan yang melebar, membuat Indonesia kembali tertinggal dengan skor 3-8.

Indonesia mencoba untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 6-8 berkat beberapa pukulan dari Jonatan yang meliputi smash, netting yang baik, dan dorongan bola yang tepat.

Baca Juga: Nonton Film Love at First Sight 2023, Sinopsis, Alur Cerita, dan Pemain Utama

Namun, beberapa kesalahan dalam pukulan membuat selisih angka kembali membesar menjadi 6-9. Jonatan mencoba untuk mendekatkan skor dengan sebuah bola yang keluar, dan bola lob yang ditempatkan dengan baik sehingga mencapai skor 8-9.

Namun, kesalahan dari Lee yang menyebabkan bola tersangkut di net memperpendek selisih angka menjadi 9-12. Namun, kemudian kesalahan dalam penempatan bola di depan net oleh Jonatan membuat skor menjadi 9-13.

Jonatan mencoba untuk mengejar lagi dengan skor 10-12, tetapi bola Jonatan yang keluar dan pertahanan yang kuat dari Lee Yun-gyu membuat skor menjadi 11-13.

Korea terus menekan, dengan bola yang terlalu tinggi dalam pukulan netting sehingga mencapai skor 11-14. Namun, kesalahan backhand dari pemain Korea memberikan poin kepada Jonatan Christie, sehingga skor menjadi 12-14.

Namun, kesalahan dalam backhand dari Jonatan, serta kurangnya perhatian yang baik terhadap bola, membuat bola terlalu tinggi dan memperlebar selisih skor menjadi 12-16.

Jonatan berhasil mencetak beberapa poin lagi dengan serangan lanjutan dan smash menyilang, sehingga skor menjadi 15-17. Namun, Korea berhasil unggul 15-19 berkat sebuah bola dari Jonatan yang keluar dan pertahanan yang kuat dari Lee Yun-gyu, sehingga menciptakan serangan balik yang sulit ditangani oleh pemain Indonesia.

Baca Juga: Keputusan Terbesar: Marian Mihail Akan Tetap Latih PSS Sleman di BRI Liga 1 2023/2024

Jonatan masih mencoba untuk mengejar dengan skor 16-19, karena bola Lee Yun-gyu tersangkut di net. Namun, kembali pertahanan pemain Korea yang kuat membuat skor menjadi 16-20.

Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 16-21 setelah Jonatan gagal mengembalikan bola lob ke belakang.

Dalam pertandingan tersebut, Jonatan Christie mengakui bahwa ia merasa tegang dan masih mencari arah strategi yang tepat.

"Ketegangan pasti ada karena setiap pertandingan di awal selalu tidak mudah. Saya merasa belum bisa masuk ke dalam permainan dengan baik, masih merasa ragu-ragu dalam menerapkan strategi. Saya mengakui bahwa itu adalah kesalahan saya dan saya akan berusaha memperbaikinya di pertandingan selanjutnya," ujar dia.

Jonatan Christie juga tidak lupa meminta maaf kepada tim atas kekalahan dalam partai ketiga, di mana Kekalahan ini membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Korea.

"Saya ingin meminta maaf kepada tim, saya belum bisa memberikan poin," tutup dia.***"

 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah