Network
CilacapUpdate.com - Sebagai catatan sejarah, Bandara Kualanamu mungkin memegang peran penting dalam transportasi udara di Sumatera Utara saat ini, tetapi sebenarnya, kota Medan pernah memiliki bandara pertama yang tak kalah menarik.
Dalam kisah unik ini, kita akan memaparkan bagaimana lahan perkebunan tembakau seluas 144 hektar di Medan berubah menjadi Bandara Polonia, yang pernah menjadi pusat perjalanan udara yang megah.
Polonia, bukanlah nama yang lazim terkait dengan Medan, Sumatera Utara. Nama ini bukanlah penghormatan kepada pahlawan nasional atau tokoh lokal, tetapi mengambil inspirasi dari seseorang yang memiliki peran besar dalam sejarah kota ini.
Baron Ludwig Michalski, seorang Polandia, menjadi tokoh kunci dalam cerita pembangunan bandara ini.
Baca Juga: Dapatkan Kenyamanan Maksimal dengan Budget Minim: 7 Hotel Murah di Medan!
Michalski dikenal sebagai orang Polandia yang memberikan kontribusi besar kepada Sultan Deli Mahmud Al Rasyid.
Dia berhasil membangun "Gardekorps nach europäischem Vorbild," atau dalam bahasa Inggris, "Corps of Guards in the European Style," yang mirip dengan pengawal kerajaan di Eropa.
Sebagai penghargaan atas jasanya, Sultan Deli memberikannya sebidang tanah yang sangat luas, seluas 2.000 bidang, di Lanskap Kampung Baroe dan Lama Urung Sukapiring. Pemberian ini tercatat pada 14 Desember 1986, yang menjadi awal dari kisah "Polonia."
Michalski kemudian memutuskan untuk menjadikan tanahnya sebagai perkebunan tembakau yang luas. Namun, sekitar tahun 1875, ia kembali ke Swiss dan menjual hak sewa perkebunan Polonia pada tahun 1879.
