Network
CilacapUpdate.com - Jembatan memiliki peran krusial dalam mempercepat konektivitas di sebuah daerah. Dalam era modern, kebanyakan jembatan dibangun dengan material kuat seperti batu dan beton.
Namun, masih ada jembatan yang terbuat dari kayu, mempertahankan fungsinya sebagai akses vital bagi warga sekitar.
Salah satu contoh jembatan kayu terpanjang di Indonesia adalah Jembatan Malagufuk. Dibangun dengan kayu merbau, jembatan ini memiliki panjang mencengangkan, yakni sekitar 3.305 meter dengan lebar 2 meter.
Proses pembangunannya sendiri memakan waktu selama lebih kurang 17 bulan. Namun, apa yang membuatnya semakin menarik adalah prestasinya dalam mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai jembatan kayu terpanjang di Indonesia, dengan biaya pembangunan mencapai Rp8 miliar.
Baca Juga: Papua Barat, Surga Tersembunyi Indonesia: 3 Desa Wisata Terbaik yang Wajib Dikunjungi!
Jembatan Malagufuk, begitulah namanya, meraih nomor rekor MURI 9934. Lokasinya berada di Kampung Malagufuk, Distrik Makbon, Papua Barat, dan menghubungkan jalan raya ke daerah ekowisata Lembah Malagufuk, Sorong Utara.
Peran penting jembatan kayu ini terletak dalam kemudahan akses ke hutan tempat bermain burung cendrawasih, salah satu daya tarik ekowisata di wilayah tersebut.
Dalam tulisan ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang Jembatan Malagufuk, dari sejarah pembangunannya hingga manfaatnya bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar.
Sejarah Pembangunan Jembatan Malagufuk
Pembangunan Jembatan Malagufuk tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses ini memakan waktu dan upaya yang besar. Diperlukan perencanaan yang matang, sumber daya yang memadai, serta tekad yang kuat untuk mewujudkannya.
