CilacapUpdate.com - Siapa yang akan menyangka jika Pulau Bali akan memiliki bandara terapung pertama di ASEAN? Bandara ini akan mencakup area seluas 600 hektar dan berlokasi di atas laut, dengan anggaran pembangunan mencapai Rp27 triliun.
Gagasan ini pertama kali diusulkan oleh mantan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, pada tahun 2015.
Namun, gagasan tersebut sempat ditolak oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, yang mengkhawatirkan pemborosan anggaran dan kemacetan yang mungkin terjadi di Bali.
Meskipun ada beberapa kontroversi seputar proyek ini, pemerintah daerah setempat merasa yakin bahwa bandara terapung ini akan membantu mengatasi masalah kemacetan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah terlalu penuh.
Bandara terapung ini diharapkan bisa melayani hingga 50 juta penumpang setiap tahunnya dan akan memiliki fasilitas modern seperti terminal penumpang, terminal penerbangan umum, terminal kargo, dan ATC Control Tower.
Pembangunan bandara ini juga akan melibatkan pembuatan dua landasan pacu paralel yang panjangnya mencapai 3.600 meter, memungkinkan pesawat berukuran besar untuk mendarat dan lepas landas dengan aman.
Selain itu, bandara ini akan melayani penerbangan Low-Cost Carrier (LCC), sehingga diharapkan akan memberikan lebih banyak pilihan bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Bali.