Biografi dr Kariadi sang Pahlawan Kesehatan, Dokter yang Gugur Ditembak Saat Meneliti Air Racun Buatan Jepang

- 24 Maret 2022, 19:30 WIB
RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk mengenang Pahlawan Kariadi, Dokter yang Gugur Ditembak Saat Meneliti Air Racun Buatan Jepang
RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk mengenang Pahlawan Kariadi, Dokter yang Gugur Ditembak Saat Meneliti Air Racun Buatan Jepang /Tangkapan layar / ppid.rskariadi.co.id

Baca Juga: KPI Larang Lembaga Penyiaran Siarkan Ungkapan Hina Agama, Candaan Lewati Batas Bakal Kena Sanksi

Tiga tahun kemudian situasi di kota Semarang memanas dan pecah perang. Pada tanggal 14 Oktober 1942, Mayor Kido menolak untuk mengangkat senjata. Akibatnya, kaum muda menjadi marah mulai melawan konfrontasi.

Aula Rumah Sakit Purusara digunakan sebagai jenderal perjuangan rakyat, memaksa personel untuk berpartisipasi aktif dalam upaya untuk menghadapi Jepang. Tak ketinggalan pula Dokter Kariadi yang terlibat dalam pertarungan.

Puncaknya di tanggal 14 Oktober 1945 pukul 06.30 dimana para pemuda rumah sakit, mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat RS Purusara. Dengan taktik yang telah direncanakan, para pemuda menyita mobil sedan milik Kempetai dan menyita senjata.

Baca Juga: Apakah Ibu Menyusui Tetap Puasa di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan Buya Yahya

Sedangkan pemuda lainnya mencari tentara Jepang dan menjebloskannya ke penjara Bulu. Dalam biografi Dr. Kariadi, setelah matahari terbenam, dokter menerima telepon dari kepala rumah sakit Purusara.

Dia diperintahkan untuk memverifikasi kebenaran karena ada rumor bahwa Siranda telah diracuni oleh tentara Jepang. Mengingat tempat tersebut merupakan sumber air minum warga Semarang, dokter Kariadi segera mengambil tindakan.

Saat hendak pergi, Kariadi mendapat tentangan dari keluarga. Istri Kariadi khawatir dengan kondisi di sana, di mana kekacauan antara anak muda dan Jepang tidak dapat dikendalikan. Namun jiwa nasionalis dan baktinya tak mau diam, dia bersikeras mengecek keamanan sumber air minum.

Baca Juga: Pendaftaran UTBK SBMPTN dibuka Tanggal 23 Maret Hingga 15 April, Berikut Cara Daftar dan Biayanya

Meski suasana kota Semarang mencekam, tak menyurutkan niat sang dokter, karena nasib ribuan penduduk ada di tangannya. Sayangnya tentara Jepang berusaha menggagalkan usahanya, pasukan bersenjata tersebut membunuh dokter Kariadi di lokasi bersamam dengan delapan karyawan RS Purusara.

Halaman:

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah