10 Pahlawan Nasional Kelahiran Jawa Barat, Satu Di Antaranya Jadi Jenderal Termuda dalam Sejarah!

3 Juni 2023, 17:35 WIB
10 Pahlawan Asal Jawa Barat yang Membuat Bangga, Ada Jenderal Termuda di Sana!/Tangkap layar/pixabay.com/pahlawan Indonesia /

CilacapUpdate.com - Pahlawan adalah mereka yang dengan penuh pengorbanan dan keberanian telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan tertinggi, gelar pahlawan nasional, kepada mereka yang telah memberikan segala kemampuan bahkan nyawa mereka untuk negara ini.

Tindakan heroik mereka, perbuatan yang patut dikenang dan dijadikan teladan bagi generasi selanjutnya. Dalam daftar pahlawan nasional ini, terdapat sepuluh tokoh hebat yang berasal dari Jawa Barat, salah satunya adalah seorang Jenderal muda yang menonjol sebagai nomor delapan.

Jawa Barat, sebuah provinsi yang kaya akan sejarah dan budaya, telah melahirkan banyak tokoh pahlawan yang telah meninggalkan jejak perjuangan yang tak terlupakan.

Baca Juga: KLATEN BIKIN KANGEN! Daftar Motor Tua di Kabupaten Klaten yang Harganya Ratusan Juta, Jadi Buruan Kolektor!

Pahlawan-pahlawan ini berperan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Dari berbagai profesi dan latar belakang, mereka bersatu dalam semangat persatuan dan kesetiaan kepada tanah air.

Salah satu pahlawan terkemuka dari Jawa Barat adalah seorang Jenderal muda yang mengukir prestasi luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun usianya tergolong muda, keteguhan dan kepemimpinannya telah menginspirasi banyak orang. Dengan ketekunan dan keberanian, ia menjadi sosok yang patut diteladani oleh generasi muda.

Pahlawan muda ini dikenal dengan nomor urut delapan dalam daftar pahlawan nasional asal Jawa Barat.

Ia adalah seorang jenderal yang berani dan memiliki visi yang kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Gelar pahlawan nasional diberikan untuk menghormati peran besarnya dalam memimpin pasukan dan menjaga semangat juang yang tinggi di medan perang.

Sebagai seorang jenderal termuda, ia telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa. Dalam usia yang muda, ia berhasil menggerakkan pasukannya dengan disiplin dan keberanian.

Baca Juga: KUDUS PUNYA JURUS! Motor Tua di Kabupaten Kudus yang Diburu Kolektor, Harga Tembus Ratusan Juta!

Keputusan-keputusannya yang tepat dan strategi-strateginya yang cerdas membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Dalam pertempuran-pertempuran yang sengit, jenderal muda ini tidak hanya bertarung untuk melindungi tanah airnya, tetapi juga untuk melindungi rakyatnya.

Dalam hatinya, semangat keadilan dan persamaan selalu menguatkan tekadnya. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus.

Dirangkum oleh CilacapUpdate dari beragam sumber. Berikut adalah 10 pahlawan nasional asal Jawa Barat menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus:

1. Abdul Halim

Sosok Abdul Halim diketahui lahir pada tahun 1887 dan wafat pada tahun 1962. Abdul Halim merupakan seorang aktivis kemerdekaan dan ulama.

Baca Juga: 10 Daftar Pahlawan Nasional Asal Banten, Nomor 3 Jenderal Kiai yang Memaksa Jepang dan Belanda Gigit Jari!

Kiai Haji Abdul Halim salah satu ulama besar dan tokoh pembaharuan di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Dia lahir di Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka pada 4 Syawal 1304/26 Juni 1887 dan meninggal di Desa Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka, 1381 H/1962 M.

Pada 1940, ia bersama KH A Ambari menghadap Adviseur Voor Indische Zaken, Dr GF Pijper, di Jakarta untuk mengajukan beberapa tuntutan yang menyangkut kepentingan umat Islam. Ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1947, ia bersama rakyat dan tentara mundur ke pedalaman untuk menyusun strategi melawan Belanda. Ia juga menentang keras berdirinya negara Pasundan yang didirikan pada tahun 1948 oleh Belanda.

2. Achmad Soebardjo

Achmad Soebardjo lahir tahun 1896 dan wafat tahun 1978. Semasa hidup, Achmad Soebardjo merupakan seorang aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan. Penetapan sebagai Pahlawan Nasional pada 2009.

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia, ia juga merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

Ia lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 - meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.

3. Dewi Sartika

Lahir: 1884, wafat: 1947, keterangan: Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan pertama di negara tersebut, penetapan pada tahun 1966.

Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung dan meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun. Dia adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966.

Baca Juga: 41 Nama Bupati Semarang dari Abad 16 hingga Kini, Nomor 37 Pernah Terjerat Kasus Korupsi Buku SD-MI!

Orang tua Dewi Sartika bernama Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara, mereka termasuk keluarga priyayi Sunda. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda.

Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya (kakak ibunya) yang menjadi patih di Cicalengka.

Oleh pamannya itu, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

4 Eddy Martadinata

Lahir: 1921, wafat: 1966, keterangan: Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter, penetapan pada tahun 1966.

Laksamana Laut Raden Eddy Martadinata atau yang lebih dikenal dengan nama RE Martadinata adalah tokoh ALRI dan pahlawan nasional Indonesia. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 1921.

R.E. Martadinata menikah dengan Soetiarsih Soeraputra dikarunia 5 putri 2 putra yaitu Soehaeny Martadinata, Siti Khadijah Martadinata, Siti Judiati Martadinata, Irzansyah Martadinata, Siti Mariam Martadinata, Vittorio Kuntadi Martadinata, Roswita Riyanti Martadinata.

5 Gatot Mangkoepradja

Lahir: 1896, wafat: 1968, keterangan: Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air, penetapan: 2004.

Gatot Mangkoepraja adalah Pahlawan nasional yang lahir di Sumedang, Jawa Barat pada 25 Desember 1898. Ayahnya, dr Saleh Mangkoepraja adalah dokter pertama yang berasal dari Sumedang.

Baca Juga: MERDEKA! 10 Deretan Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara, Nomor 9 Namanya Banyak Digunakan Nama Jalan!

Karirnya di dunia politik Indonesia di awali saat gatot bergabung dengan Perhimpunan Indonesia (PI). Kemudian, pada 4 Juli 1927 saat Partai Nasional Indonesia (PNI) resmi didirikan di Bandung, Gatot pun bergabung di dalamnya.

6 Iwa Koesoema Soemantri

Lahir: 1899, wafat: 1971, keterangan: Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politikus, penetapan pada tahun 2002.

Iwa Koesoemasoemantri atau Iwa Kusumasumantri (Ejaan Soewandi) adalah Tokoh Hukum Penggagas 'Proklamasi' dan pengarang Indonesia. Ia pernah menjadi menteri pada zaman pemerintahan Soekarno di Indonesia.

Pada era Soekarno ia mengusulkan pada Bung Karno dan Bung Hatta agar naskah proklamasi yang semula bernama Maklumat Kemerdekaan diganti menjadi Proklamasi.

Iwa adalah Presiden (kini biasa disebut sebagai Rektor) Unpad yang pertama, namanya diabadikan sebagai nama kampus di Unpad. Beliau lahir di Ciamis pada 30 Mei 1899 dan meninggal di Jakarta, 27 September 1971 pada umur 72 tahun, dan dimakamkan di TMP Kalibata.

7 Juanda Kartawijaya

Lahir: 1911, wafat: 1963, keterangan: Politikus Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir 1963.

Pahlawan nasional yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda-nya, bernama Ir. H. R. Djoeanda Kartawidjaja (ejaan baru: Juanda Kartawijaya).

Dia lahir di Tasikmalaya Jawa Barat, 14 Januari 1911. Adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.

Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.

Baca Juga: 8 Daftar Pahlawan Nasional dari Nanggroe Aceh Darussalam, Nomor 3 Pernah Bikin Belanda Kecewa Berat!

Semasa menjabat menjadi perdana mentri beliau telah menyumbang Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar.

Yakni, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).

8 Kusumah Atmaja

Lahir: 1898, wafat: 1952, keterangan: Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama, penetapan pada tahun 1965.

Prof Dr Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja (Purwakarta, Jawa Barat 8 September 1898 - Jakarta 11 Agustus 1952 ) adalah ketua Mahkamah Agung Indonesia Pertama dan Pahlawan Nasional.

Kusumah Atmaja dilahirkan di Purwakarta, Jawa Barat pada tanggal 8 September 1898 dalam sebuah keluarga terpandang sebagai Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja.

Oleh karena itu, wajar bila beliau dapat mengenyam pendidikan yang layak. Pada tahun 1913, dia memperoleh gelar diploma dari Rechtshcool atau Sekolah Kehakiman.

9 Maskun Sumadireja

Lahir: 1907, wafat: 1986, keterangan: Aktivis kemerdekaan dan politisi, penetapan pada tahun 2004.

Maskoen Soemadiredja adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat yang lahir di Bandung pada 25 Mei 1907 dan meninggal di Jakarta pada 4 Januari 1986.

Ia adalah putra dari Raden Umar Soemadiredja dan Nyi Raden Umi. Sejak tahun 1927, Maskoen sudah aktif dalam pergerakan politik untuk berjuang mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia.

Oleh karena itu, ia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.

10 Noer Alie

Lahir: 1914, wafat: 1992, keterangan: Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional, penetapan pada tahun 2006.

Kiai Haji Noer Alie adalah seorang ulama yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1950, Noer Ali diangkat sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.

Beliau lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1914 dan meninggal di Bekasi pada tahun 1992. Beliau dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional pada 3 November 2006 melalui Keppres No. 85/TK/2006.

KH Noer Alie lahir pada 1914 di Desa Ujung harapan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ujung harapan Bahagia merupakan nama baru yang diusulkan Menteri Luar Negeri Adam malik ketika berkunjung ke pesantren Attaqwa pada 1970-an.

Saat Noer Ali lahir, ujung harapan Bahagia masih bernama Desa Ujung malang, Onder distrik Babelan, Distrik Bekasi, Regentschap (Kabupaten) Meester Cornelis, Residensi Batavia.

Nah, Itulah 10 pahlawan nasional asal Jawa Barat menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler