CilacapUpdate.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini merilis hasil survei mengenai tingkat elektabilitas tiga sosok potensial calon presiden (capres) pada Pemilu 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Survei ini dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023 dengan responden survei yang merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Metode pemilihan sampel menggunakan random digit dialing (RDD) dengan margin of error survei di kisaran ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil survei yang dipublikasikan oleh LSI, terlihat bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami penurunan atau anjlok hingga 8,1 persen.
Baca Juga: 5 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah Ini Bukan Hanya Kaya Budaya, Tapi Juga Banyak Wanita Cantiknya
Dalam simulasi tiga nama, Prabowo Subianto saat ini unggul dengan persentase 30,3 persen dibandingkan bulan Februari sebelumnya yaitu sebesar 26,7 persen.
Kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo dengan persentase 26,9 persen yang sebelumnya pada bulan Februari elektabilitasnya mencapai 35 persen.
Sedangkan Anies Baswedan mengalami kenaikan 1,3 persen yaitu sebesar 25,3 persen, dan pada bulan Februari elektabilitasnya sebesar 24 persen.
Meningkatnya elektabilitas Prabowo Subianto dalam survei ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki basis dukungan yang kuat.
Namun, penurunan elektabilitas Ganjar Pranowo menjadi sorotan terkait dengan isu terkait pernyataannya terkait timnas Israel yang berdampak pada pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Hal ini menjadi faktor utama penurunan basis dukungan Ganjar Pranowo dalam survei ini.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Menjelang Hari Raya di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi
Ganjar Pranowo sebelumnya dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Karena itu, pernyataannya yang kontroversial terkait timnas Israel dianggap sebagai faktor utama penurunan basis dukungan Ganjar Pranowo.
Hal ini menunjukkan bahwa isu-isu sensitif seperti politik luar negeri dapat memengaruhi elektabilitas seorang calon.
Kendati demikian, perlu dicatat bahwa survei ini hanya mencakup sebagian kecil dari populasi Indonesia, sehingga hasilnya tidak dapat dijadikan patokan mutlak.
Selain itu, tingkat elektabilitas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada faktor-faktor politik dan sosial yang terjadi di masa depan.
Oleh karena itu, hasil survei ini sebaiknya dilihat sebagai indikasi awal yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi politik saat ini dan potensi dukungan masyarakat terhadap para calon presiden pada Pemilu 2024.***