Network
CilacapUpdate.com - Drama Korea tak selalu menyajikan cerita tentang percintaan yang romantis saja. Ada kalanya juga drama Korea mengangkat kisah tentang kehidupan yang related dengan kehidupan masyarakat disana yang terkesan gelap, salah satunya yaitu kasus bullying.
Bukan rahasia lagi jika kasus bullying di Korea Selatan masih sangat tinggi. Kasus bullying ini tidak hanya menyeret masyarakat biasa saja, beberapa pekerja industri Korea seperti idol hingga artis pun juga pernah terlibat di dalamnya.
Dalam drama Korea mengenai bullying, banyak sekali menceritakan tentang sisi gelap yang masih terjadi masyarakat. Tidak hanya pada jenjang sekolah, kasus bullying di negeri ginseng ini juga kerap terjadi di lingkungan kerja. Salah satu faktor utama terjadinya tindakan perundungan ini yaitu karena standar hidup yang cukup tinggi di Korea Selatan termasuk standar fisik atau kecantikan.
Kasus perundungan ini pun kerap diangkat menjadi sebuah isu cerita disebuah drama atau film. Didalamnya tak jarang juga menyisipkan pesan moral yang sangat berarti untuk para penontonnya. Nah, berikut ini beberapa drama Korea mengangkat isu bullying yang menguras emosi dan penuh pesan moral yang wajib kamu simak.
1. School 2013 (2012)
School 2013 merupakan drama Korea yang mengangkat tentang perjuangan dan dilema yang dihadapi oleh siswa remaja di masa modern. Seperti bunuh diri, pembulian, hubungan guru-siswa, les privat dan kehidupan nyata siswa di Seungri High School.
Go Nam Soon (Lee Jong Suk) adalah siswa peringkat terendah di sekolahnya, ia sering di bully oleh Oh Jung Ho (Kwak Jung Wook). Dua guru wali kelas mereka Jung In Jae (Jang Na Ra) dan Kang Sae Chan (Choi Daniel) berjuang untuk membantu para siswa dan menghadapi politik sekolah.
Seorang siswa baru pindah ke Seungri High School bernama Park Heung Soo (Kim Woo Bin) yang mengganggu keseimbangan hubungan antar siswa. Ia diketahui memiliki masa lalu yang rumit dengan Nam Soon (Lee Jong Suk).
Di drama School 2013 ini kita bisa melihat betapa pentingnya seorang guru untuk mengenal karakter muridnya dan mengetahui apa cita-cita serta motivasi siswanya. Selain itu, setiap siswa hendaknya diberikan kebebasan untuk memilih apa yang mereka inginkan dalam hidup, apakah itu cita-cita, jurusan kuliah ataupun karir. Orang tua dan guru hanya perlu mengawasi perjalannya.
