Anda harus mengidentifikasi kebutuhan utama Anda dan memprioritaskannya, seperti pembayaran cicilan, asuransi, kartu kredit, makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Ada rumus alokasi keuangan yang dapat membantu Anda membagi pendapatan Anda sesuai dengan kategori-kategori ini.
3. Simpan untuk Masa Depan
Jika Anda sering menggunakan uang tabungan untuk kebutuhan sehari-hari, ini bisa menjadi masalah. Solusinya adalah dengan membuka rekening tabungan terpisah.
Dengan demikian, Anda dapat memisahkan uang yang harus disimpan untuk masa depan dari uang yang digunakan untuk pengeluaran sehari-hari.
4. Jangan Belanja Impulsif
Kebiasaan belanja impulsif adalah salah satu penyebab utama krisis keuangan. Dalam era marketplace online yang memudahkan akses ke berbagai produk, godaan belanja tidak perlu ada di ujung jari Anda.
Sebelum membeli barang, pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. Selain itu, buat anggaran untuk belanja barang-barang yang bukan kebutuhan utama Anda, sehingga Anda tidak tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.
5. Selalu Siap dengan Dana Darurat
Tidak ada yang tahu kapan keadaan darurat akan muncul. Untuk menjaga stabilitas keuangan Anda, selalu alokasikan sebagian uang untuk dana darurat.
Selain itu, pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jaminan hari tua. Ini akan membantu Anda menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Mengelola gaji dengan bijak adalah langkah penting dalam menjaga stabilitas keuangan Anda. Dengan catatan yang akurat, anggaran yang tepat, dan pengelolaan yang bijaksana, Anda dapat menghindari krisis keuangan yang tidak diinginkan.