Network
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, juga membenarkan informasi ini melalui situs resmi Kementerian PUPR.
Pembangunan jembatan megah ini merupakan proyek Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana konsorsium PT. PP dan PT Nindya Karya.
Dana pembangunan jembatan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR, dengan total mencapai Rp 809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (Multi-Year Contract) 2015-2020.
Jembatan Teluk Kendari memiliki panjang sekitar 1,34 kilometer dan lebar 20 meter. Tujuan utama pembangunannya adalah untuk menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungkutoko dan wilayah Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga: Perjalanan Sejarah Jembatan Ampera Palembang: Dari Nama Bung Karno Hingga Tiga Kali Ganti Warna
Dengan adanya jembatan ini, perjalanan yang sebelumnya memerlukan kapal feri dengan durasi sekitar 30 hingga 40 menit kini menjadi lebih singkat, hanya sekitar 5 menit.
Selain sebagai sarana transportasi, kawasan sekitar Jembatan Teluk Kendari juga akan dijadikan ruang terbuka publik yang multifungsi.
Rencananya, akan ada berbagai fasilitas seperti lapangan olahraga, area parkir, dan bahkan street cinema. Semua ini akan menambah daya tarik kawasan ini sebagai tempat yang nyaman untuk bersantai.
Namun, mungkin yang paling mengesankan dari Jembatan Teluk Kendari adalah pemandangan alam sekitarnya yang sangat indah.
