“Kesebelas nama formatur itu masing-masing Farid Ma’ruf, Kholis Sosiawanto, Sadmoko Danardono, Habib Ghozali, Nasikhin Ali Hasan, Saiful Anam, Hamidan Majdi, Tasrun, Kuswan Hassan, Khaerul Anwar, dan Amin Ma’ruf,” Amin menambahkan.
Tim formatur inilah yang kemudian berdiskusi untuk memilih siapa yang menjadi ketua, sekretaris maupun bendahara. “Itulah tradisi pemilihan ketua di Muhammadiyah yang diamanatkan persyarikatan,” jelas Amin.
Pada kesempatan sama, di Musyda Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) yang digelar di gedung Dakwah ‘Aisyiyah, Jalan Dr. Cipto, Cilacap, juga didapatkan ketua baru yakni Rowakhidah menggantikan Ulfah Hamadah bersama sekretaris, Mey Puryanti.
Meski didaulat sebagai ketua baru, Rowakhidah sebelumnya pernah menjabat Ketua PDA selama 2 periode pada 2005 – 2010, dan 2010 – 2015. Sedangkan Mey Puryanti juga menduduki jabatan yang sama pada periode 2015 – 2022.
Ketua Panitia Pemilihan PDA Cilacap, Tri Nurindahyanti Yulian menuturkan dari 199 pemilik suara, 2 di antaranya tidak hadir karena sakit.
“197 pemilik suara memilih 32 nama calon tetap PDA menjadi 7 orang sebagai tim formatur. Mereka adalah Rowakhidah, Ulfah Hamadah, Tri Nuridahyanti Yulian, Siti Zulfa, Nelvira, Mey Puryanti, dan Ifnu Yulianti,” ungkapnya.
Selain memilih pimpinan PDM dan PDA periode 2022 – 2027, Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah juga menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk program kerja 5 tahun mendatang.***