Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki "Cagar Alam Nusa kambangan". Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan Segara Anakan. Ibu kota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, dikarenakan bahwa pada masa lalu wilayah kabupaten ini adalah bagian dari Kerajaan Galuh.
Ini tercatat dalam sebuah naskah kuno primer Bujangga Manik yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Bodleian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627.
Naskah ini menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16.
Di zaman dulu batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah nama nama Bupati Cilacap dari masa ke masa:
1. Raden Tumenggung Tjakra Werdana II (1856-1873)
2. Tjakrawedana III 1873 1875
3. R. Tumenggung Tjakrawedana IV 1875 1881
4. R.M. Adipati Tjakrawerdaja 1882 1927
R.M. Adipati Arya Tjakrasiwaja 1927 1950
6. Raden Mas Soetedjo 1950 1952
7. R. Witono 1952 1954
8. Raden Mas Kodri 1954 1958
9. D.A. Santosa 1958 1965
10. Hadi Soetomo 1965 1968