Dia mengungkapkan, selain memproduksi energi bahan bakar fosil, Pertamina juga fokus menyiapkan energi baru terbarukan. Di mana selama ini PLTS telah terbukti mampu mengurangi energi fosil. PLTS juga merupakan bentuk komitmen Pertamina pada lingkungan.
Baca Juga: Apes! Baru Saja Bawa Motor Curian, Pemuda di Majenang Cilacap Ketahuan dan Berhasil Dikejar Pemilik
"Pertamina ingin mengurangi efek emisi CO2 terkait pembakaran (fosil). Melalui PLTS ini, dalam satu bulan Pertamina mampu mengurangi 177 ton emisi dari CO2 perbulannya, kalau hitungan dalam pohon bisa sampai 3.700 pohon," ungkap dia.
Melalui PLTS ini KPI Unit Cilacap telah mampu mengurangi energi listrik berbahan fosil, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bahan bakarnya didominasi batubara.
"Di bulan ini saja kita mampu menghemat penggunaan listrik (dari BUMN lain) di 167.000 Kwh (kilowatt hours), jadi ini cukup lumayan," ujar dia.
Upaya pengembangan EBT sebenarnya bukan hanya dilakukan di lingkungan KPI Unit Cilacap. Program CSR EBT juga sudah dilakukan KPI Unit Cilacap di Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut melalui Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) yang memanfaatkan tenaga surya dan angin.
Program ini diapresiasi oleh Politeknik Negeri Cilacap (PNC) yang kerap dilibatkan dalam pengembangan PLTH di Ujung Alang tersebut. Dosen PNC, Afrizal Abdi Musyafiq mengungkapkan, program PLTH ini merupakan hasil kerjasama PNC dengan Pertamina, dan menjadi tempat belajar langsung mahasiswa PNC.
"Kami senang rekayasa teknologi ini bermanfaat untuk masyarakat secara berkelanjutan, sekaligus menjadikan wilayah Bondan sebagai laboratorium pembelajaran Energi Baru Terbarukan secara langsung. Semoga terus terjaga," jelas Afrizal.
Pjs Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Cilacap, Ibnu Adiwena program PLTH ini merupakan upaya PT KPI Unit Cilacap membangun daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) di Kabupaten Cilacap.