Mereka akan menopang ujung tombak kembar Lionel Messi dan Lautaro Martinez di mana Angel di Maria akan lebih sering ke depan sehingga formasi dua per tiga lapangan bisa berubah-ubah dari 4-2 menjadi 3-3.
De Paul sendiri akan lebih berorientasi sebagai orang pertama yang mencegah lawan mencapai sepertiga pertama lapangan Argentina. Gomez dan Paredes akan menjaga keseimbangan lapangan tengah di kedua sayapnya.
Untuk melindungi kiper Emiliano Martinez, Scaloni akan bereksperimen menginstal bek tengah Manchester United Lisandro Martinez sehingga menyisihkan Nicolas Otamendi.
Dia akan bermitra dengan bek tengah Tottenham Hotspur Cristian Romero. Sedangkan Nahuel Molina dan Nicolas Tagliafico mengapit mereka di kedua sayap pertahanan.
Dengan formasi ini Argentina akan menjadi benteng yang sulit ditembus tetapi juga kreatif dan tajam. Mereka berusaha mempertahankan reputasi sebagai tim yang produktif sekaligus solid menjaga wilayahnya.
Argentina mencetak 17 gol dan hanya kebobolan satu kali dalam lima pertandingan terakhir yang empat di antaranya mereka menangkan.
Saudi boleh disebut lawan yang tak begitu kuat, tetapi Argentina tetap memasang formasi dan bermain sekuat seperti biasa. Mereka akan konstan menekan Saudi.
Tim asuhan Herve Renard yang seluruhnya produk lokal tidak akan silau dengan begitu banyak bintang dalam skuad Argentina termasuk salah satu pemain terhebat sepanjang masa, Lionel Messi.
Dalam lima laga terakhirnya Saudi terlihat sebagai tim yang sulit sekali dirusak lawan, bahkan runner up Piala Dunia 2018, Kroasia, hanya bisa memasukkan satu gol saat mengalahkan mereka belum lama ini.