Network
PLN UPDK Minahasa juga menginformasikan tentang program Biological Control yang bertujuan mengatasi masalah eceng gondok yang telah menghambat aliran air yang dibutuhkan oleh PLTA di Danau Tondano dan DAS Tondano. UPDK Minahasa telah melibatkan pihak akademisi dari Universitas Samratulangi Manado dalam program Biological Control ini.
Pj Bupati Minahasa, Jemmy Kumendong, menyambut baik inisiatif ini dan mengekspresikan minat dalam mendalami potensi penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan Biological Control di wilayah Minahasa.
Mereka juga menekankan pentingnya memperhitungkan aspek lingkungan dan sosial dalam penggunaan teknologi ini serta memastikan bahwa kolaborasi nantinya akan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat setempat dan lingkungan.
Baca Juga: Jadi Raja Lautan, Inilah 7 Jenis dan Fakta Mengejutkan tentang Paus yang Tidak Semua Orang Tahu!
Pertemuan ini disimpulkan dengan kesepakatan untuk segera melaksanakan program TMC mengingat banyak daerah di kabupaten Minahasa yang mengalami dampak sosial dan ekonomi akibat cuaca yang panas ekstrem, termasuk kebakaran lahan dan rumah masyarakat yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Kedua belah pihak sepakat untuk terus berdiskusi dan menjajaki potensi proyek bersama yang dapat menjadi contoh kolaborasi unik antara sektor energi dan pemerintah dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Kunjungan ini menandai awal yang menjanjikan dalam upaya menerapkan teknologi terkini untuk melindungi lingkungan dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah cuaca ekstrem yang juga mempengaruhi produksi listrik dari PLTA yang memanfaatkan aliran air Danau Tondano.
"Semoga kolaborasi antara PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.
Andreas Arthur berharap bahwa kolaborasi antara PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.***
