Network
CilacapUpdate.com - Kepulauan Riau (Kepri) siap merayakan kemegahan infrastruktur baru yang akan menjadi ikon perhubungan di wilayah ini.
Rencananya, pada tahun 2027, sebuah jembatan spektakuler akan menyatukan empat pulau, menciptakan konektivitas yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Dalam hal ini, kita akan membahas rincian proyek ambisius ini, termasuk peran kunci skema KPBU, pendanaan dari luar negeri, dan potensi dampak positifnya terhadap Kepri.
Jembatan Babin 2027: Menghubungkan Kepri yang Terpisah
Proyek jembatan yang sedang menghebohkan Kepri ini adalah Jembatan Babin 2027. Dengan panjang mencapai 14,7 kilometer, jembatan ini akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Indonesia, mengalahkan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura dengan panjang 5,4 kilometer.
Namun, apa yang membuat Jembatan Babin 2027 ini begitu istimewa adalah bahwa ia akan menghubungkan tidak hanya dua, tetapi empat pulau utama di Kepri.
Proyek KPBU dan Pendanaan Eksternal
Proyek ini dijadwalkan untuk dimulai pada akhir tahun 2023 dan akan mengikuti skema KPBU, singkatan dari Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha.
Rencana ini akan menghabiskan dana sebesar Rp14,74 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp4,4 triliun akan dibiayai melalui pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), sebuah lembaga keuangan internasional yang berfokus pada investasi infrastruktur.
Pendanaan eksternal dari AIIB adalah salah satu aspek kunci yang memungkinkan proyek ini menjadi kenyataan.
Hal ini menunjukkan komitmen global untuk mendukung perkembangan infrastruktur yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah ini. Pembangunan Jembatan Babin 2027 juga memperkuat peran Kepri dalam lingkup nasional dan internasional.
