Rencana Bandara Baru Rp547 M di Sumatera Barat: Apa yang Harus Dipilih, Konektivitas atau Lingkungan?

CilacapUpdate.com - Sumatera Barat tengah menghadapi sebuah dilema yang memunculkan perdebatan hangat di seluruh provinsi ini.

Di tengah upaya untuk meningkatkan konektivitas dan sektor pariwisata, pemerintah daerah telah merencanakan pembangunan Bandara Rokot Sipora di Kepulauan Mentawai dengan dana mencapai Rp547 miliar.

Meskipun proyek ini berpotensi memberikan dampak positif bagi daerah ini, pembangunan bandara baru ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait pengurukan hutan bakau yang melindungi pantai.

Bandara baru ini, yang awalnya dikenal sebagai Bandara Mentawai Baru, kini menjadi sorotan utama di Sumatera Barat.

Baca Juga: Wilayah Terpencil di Provinsi Lampung yang Belum Banyak Diketahui, No 1 Berjarak 175 KM dari Pusat Kota

Proyek ambisius ini mencakup luas lahan seluas 43 hektar dan diharapkan akan meningkatkan konektivitas antara wilayah di sekitar Kepulauan Mentawai, serta mendukung industri pariwisata yang tumbuh pesat.

Namun, proyek ini juga menimbulkan kekhawatiran serius tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya.

Sejumlah besar tanaman bakau, yang merupakan penyangga penting ekosistem pesisir dan pelindung pantai dari erosi serta bencana alam, harus ditebang untuk memberi jalan bagi proyek bandara ini.

Sekitar 7 hektar lahan bakau yang melindungi Pantai Pelabuhan Rokot harus diurbankan untuk proyek bandara baru ini.